Berbeda dengan Realme, pengiriman Xiaomi turun 22,5 persen menjadi 9,3 juta, mempertahankan posisi teratas meskipun pangsa pasar menurun dari 27 persen menjadi 21 persen.
Samsung tetap berada di urutan kedua dengan pengiriman 8,5 juta unit, turun 7,6 persen, dengan pangsa 19 persen versus 21 persen.
Vivo turun dari ketiga ke keempat dengan penurunan 27,3 persen menjadi 5,6 juta unit meninggalkannya dengan pangsa 13 persen dibandingkan dengan 18 persen.
Oppo tetap di urutan kelima dengan pangsa 11 persen turun dari 14 persen karena pengirimannya turun 19,7 persen menjadi 4,9 juta.
Baca Juga: Realme Nyaris Patahkan Dominasi Xiaomi di Pasar India
Canalys menambahkan, pengiriman setahun penuh tumbuh 12 persen menjadi 162 juta unit. Chaurasi menyatakan pasar “terganggu” oleh pandemi Covid-19, “permintaan konsumen yang bergejolak dan gangguan rantai pasokan”.
Bagi Xiaomi, penurunan market share di India tak berbeda dengan Indonesia. Laporan IDC mencatat lima top brand bersaing ketat. Di peringkat pertama adalah Oppo. Brand ini berhasil naik kembali ke posisi teratas dengan menjaga persediaan yang relatif stabil. Meskipun kekurangan pasokan, segmen low-end harga Rp1 hingga 2 jutaan menyumbang sebagian besar pengirimannya.
Vivo berhasil naik ke posisi kedua karena mampu meningkatkan penjualan offline dan mempertahankan tingkat persediaan. Vivo mampu memasuki segmen ultra low-end karena harga Y turun hingga di bawah US$100 sekaligus mengambil posisi kedua tempatkan di segmen low-end dengan seri Y-nya.
Xiaomi turun ke posisi ketiga, setelah dua kuartal berturut-turut mengalami pertumbuhan yang kuat, karena menghadapi kendala pasokan dan persediaan yang ketat.
Samsung mempertahankan tempatnya di posisi keempat namun mengalami penurunan pengiriman karena penutupan ritel yang menyebabkan penurunan penjualan offline. Realme tetap di posisi kelima dengan mempertahankan jumlah pengiriman meskipun ada kekhawatiran kekurangan pasokan.
Baca Juga: Top 5 India: Realme Melesat, Xiaomi Berkuasa
