Jakarta, Selular.ID – Indonesia telah mengalami angka pengangguran yang fluktuatif selama enam tahun terakhir, dengan pandemi Covid-19 yang membawa tantangan dan ketidakpastian baru pada lapangan kerja.
Namun, dengan hadirnya gig economy yang kian berkembang – di mana platform digital menawarkan pengaturan kerja yang fleksibel untuk menyesuaikan penawaran dan permintaan untuk berbagai layanan seperti transportasi, sepertinya menjadi solusi dalam membantu banyak orang mempertahankan pendapatan mereka selama masa-masa sulit.
Inovasi teknologi dalam gig economy daring telah menciptakan efisiensi kerja bagi orang-orang yang memanfaatkannya untuk mendapatkan mata pencaharian yang lebih baik, menjadikan konsep gig work menjadi cara yang menarik untuk mendapatkan penghasilan.
Alfindra Primaldhi, Direktur Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia menjelaskan bahwa tren ekonomi digital di Indonesia akan terus meningkat dan mendorong pertumbuhan ekosistem, sehingga semakin banyak orang yang menjadi pekerja mandiri.
“Di tengah PHK selama pandemi, terdapat peningkatan jumlah mantan pekerja kantoran yang bermigrasi untuk menjadi penyedia layanan melalui platform digital, atau membuka usaha mikro rumahan untuk menggantikan pekerjaan mereka sebelumnya dengan tujuan mendapatkan sumber pendapatan di masa yang penuh tantangan ini. Dalam saat yang bersamaan, mereka juga menyediakan layanan bagi masyarakat di sekitar mereka,”ujar Alfindra.
Platform digital seperti Grab disebut-sebut membantu menghubungkan penjual dan penyedia layanan ke konsumen yang lebih luas. Platform ini tidak hanya memberikan kesempatan kerja bagi pekerja transportasi on- demand, tetapi juga memperluas jangkauan pasar bagi usaha mikro dan kecil menengah (UMKM), yang mendukung pertumbuhan ekosistem perdagangan.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Center for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara Strategics pada bulan Januari 2020 menemukan bahwa gig economy yang didukung oleh platform teknologi seperti Grab mendukung ketahanan ekonomi Indonesia dengan memberikan peluang ekonomi yang lebih baik bagi pekerja informal (yang merupakan 56,5% dari angkatan kerja Indonesia) dan merangsang pertumbuhan bisnis kecil dan penciptaan lapangan kerja di luar platform.
Konsep gig work, disebutkan Alfindra telah terbukti menawarkan tidak hanya sarana bertahan hidup sementara selama pandemi, tetapi juga stabilitas keuangan untuk jangka panjang.
Banyak pekerja mandiri terus memberikan dukungan dan layanan kepada komunitas mereka selama pandemi, bahkan ketika menghadapi risiko terhadap kesehatan mereka.
“Pada saat yang sama, untuk terus mengembangkan keterampilan kewirausahaan, mereka telah bekerja keras untuk memanfaatkan program peningkatan keterampilan dan pelatihan yang ditawarkan, untuk membantu mereka memberikan layanan yang lebih baik; menemukan lebih banyak peluang pendapatan; dan akses ke manfaat seperti perawatan kesehatan untuk diri mereka sendiri dan keluarga mereka,”tutur Alfindra.
Memanfaatkan Peluang
Benedi dan Joni Sius Tse adalah mitra pengemudi GrabCar dan GrabBike yang beralih dari pekerjaan sebelumnya menjadi mitra Grab, memanfaatkan peluang kerja yang terus berkembang dalam platform digital untuk berjuang meningkatkan ekonomi dan kualitas hidup.
Benedi adalah mitra pengemudi andalan yang secara konsisten menerobos rintangan untuk memastikan keluarganya memiliki kehidupan yang lebih baik setiap hari. Sebagai mantan kuli bangunan, Pak Benedi tadinya bergantung pada lokasi kontrak dan tidak memiliki keleluasaan untuk memutuskan pekerjaan mana yang akan diambilnya.
Kadang-kadang dia perlu bepergian ke kota lain, bahkan ke luar pulau hanya untuk membangun atap galvalum atau bangunan komersial selama berbulan-bulan. Dia harus mempertahankan pekerjaan yang penuh risiko ini tanpa adanya jaminan asuransi dan juga harus terpisah jauh dari keluarga, hanya untuk menopang mata pencahariannya.
Berawal sebagai seorang kuli bangunan yang tidak bisa mengemudi, apalagi memiliki kendaraan atau menggunakan platform digital Benedi kini bisa mengatur langkahnya sendiri, memiliki ketenangan pikiran dan bisa menghabiskan waktu bersama keluarganya, sambil bekerja sebagai mitra pengemudi.
Sebelum bergabung dengan Grab, Joni Sius Tse telah menjadi buruh pabrik sejak 1997. Joni tidak menyangka bahwa sebagai mitra pengemudi, ia akan memiliki lingkungan kerja yang mendukung. Namun, tidak hanya kini ia menjadi bagian dari komunitas pengemudi Grab yang kompak dan selalu bersedia membantunya di masa-masa sulit. Ia juga mendapatkan manfaat dari jaminan kesehatan (BPJS dan Mandiri InHealth) yang sebelumnya tidak didapatkan sebagai pekerja pabrik.
Meningkatkan Kehidupan Melalui Fleksibilitas
Kerja keras dan ketangguhan dari para mitra pengemudi Grab ini menunjukkan bagaimana gig economy yang bersifat dinamis dapat mengubah kehidupan seseorang. Dengan menjadi pengusaha mikro dan mencapai keamanan finansial, mereka telah berperan penting dalam menjaga perekonomian tetap berjalan selama pandemi.
Baca Juga:Kerja Sama, Grab dan Kementerian Investasi Tingkatkan Daya Saing UMKM
Mitra yang berdedikasi ini juga memastikan bahwa platform digital seperti Grab terus memberikan layanan dan meningkatkan loyalitas pelanggan, yang pada akhirnya akan terus memberikan lebih banyak kesempatan kerja kepada para mitra.
Seluruh ekosistem mendapat manfaat dari siklus kerja ini, dan platform teknologi seperti Grab memastikan para pekerja lepas dilindungi dan dihargai saat melakukan pekerjaannya.