Waspada! Serangan Phising Meningkat Selama Hari Valentine

Jakarta, Selular.ID – Pakar Kaspersky Lab telah mendeteksi peningkatan tajam dalam aktivitas phishing dari para pelaku kejahatan siber yang menawarkan berbagai produk romantis di website kepada pengguna selama Hari Valentine, 14 Februari 2019. Jumlah keseluruhan dari upaya pengguna dalam mengunjungi situs palsu dengan tema romantis yang terdeteksi dan diblokir selama paruh pertama Februari 2019 lebih tinggi.

Dibandingkan dengan Februari 2018 lalu, peningkatannya dua kali lipat. Dibandingkan tahun 2018, menjadi lebih dari 4,3 juta tahun ini.

Menurut statistik, negara yang paling terkena dampak adalah Brasil (lebih dari 6,4% bagian dari deteksi), Portugal (lebih dari 5,8%), dan Venezuela (5,5%). Selanjutnya diikuti oleh Yunani (5,3%) dan Spanyol (5,1%).

Kaspersky Lab melakukan analisa terhadap tindakan phising pada web di paruh pertama Februari 2019 terutama di hari-hari menjelang Valentine. Analisa ini menunjukan bahwa pelaku kejahatan siber secara khusus mengeksploitasi barang hadiah pre-order dan obat-obatan sebagai jebakan untuk memikat pengguna agar berbagi data pribadi guna menyenangkan orang yang mereka cintai. Ini kembali membuktikan temuan survei Kaspersky Lab sendiri yang mengindikasikan bahwa ketika terdapat hal yang berhubungan dengan kasih sayang, pengguna cenderung kehilangan kewaspadaan mereka.

“Penelitian kami menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antara kegiatan phishing yang mengeksploitasi acara olahraga besar, tagihan pembayaran palsu, atau produk yang mengandung unsur romantis. Mereka semua hanya perlu mengarahkan emosi pengguna, baik itu kegembiraan, stres, atau rasa kasih sayang. Dengan demikian, hampir semua hal bisa menjadi alat serangan di tangan para pelaku kejahatan siber. Kenaikan yang terdeteksi mengingatkan bahwa kita harus selalu berhati-hati saat menjelajahi web, bahkan untuk membeli bunga kepada orang yang kita kasihi sekalipun,” ujar Andrey Kostin, Analis Konten Web-Senior di Kaspersky Lab melalui keterangan resminya.

Para pelaku kejahatan siber ini akan mencari cara apapun untuk mencuri data dan uang pengguna. Phishing merupakan salah satu teknik rekayasa sosial yang paling populer dan termudah untuk mengeksploitasi pengguna online.

Melalui phishing, pelaku kejahatan siber melakukan penipuan untuk memperoleh identitas pengguna. Mulai dari kata sandi, nomor kartu kredit, detil rekening bank, dan informasi finansial penting lainnya.

Email dan situs web phishing biasanya disamarkan layaknya situs resmi yang mendorong para pengguna atas satu dan lain hal untuk segera memasukkan data pribadi mereka. Para pengguna sendiri biasanya akan terpicu oleh agenda yang sedang tren saat itu seperti acara olahraga besar atau hari spesial seperti hari Valentine.