Jakarta, Selular.ID – Menurut data yang diperoleh dari The Associated Press, Twitter setidaknya telah menangguhkan sebanyak 58 juta akun penggunanya dalam kuartal ke-empat di tahun 2017.
Hal tersebut menegaskan sikap perusahaan baru yang agresif terhadap akun jahat atau mencurigakan. Hal ini dilakukan karena di latar belakangi oleh upaya menyebar luaskan disinformasi Rusia selama kampanye presiden AS tahun 2016 lalu.
Dilansir dari Engadget, Rabu (18/07), bahwa tahun ini Twitter juga dilaporkan telah menangguhkan 70 juta akun di bulan Mei dan Juli sebagai bagian dari pembersihan akun palsu. Banyaknya jumlah akun yang ditangguhkan ini menimbulkan banyak pertanyaan, apakah tindakan tersebut dapat mempengaruhi pertumbuhan pengguna Twitter, dan apakah perusahaan telah memperingatkan para investornya sebelumnya.
Para eksekuitif Twitter mengatakan tindakannya itu tidak banyak mengurangi jumlah penggunanya. Bahkan pada bulan Februari lalu, perusahaan melaporkan laba kuartal pertamanya dalam sejarah, dan itu cukup menyemangati para investor.
The Associated Press melaporkan bahwa jumlah akun yang ditangguhkan pada Q4 2017 tersebut didapat dari aliran “Firehouse” Twitter, dan Feed Premium yang menyediakan Break News secara Real Time.
Di masa lalu, Twitter telah meyakinkan para penggunanya bahwa penangguhan akun hanya ditargetkan pada bot, daripada anggota yang menduduki politik konservatif. Tetapi, perusahaan berusaha melangkah lebih jauh untuk mengatakan bahwa pembersihan itu akan membersihkan jaringannya untuk mendorong interaksi yang lebih nyata di antara penggunanya.
Upaya baru Twitter ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas informasi pada layanannya, membersihkan akun palsu, bot, disinformasi, dan tindak kejahatan lainnya. Aktivitas semacam ini sangat merajalela di Twitter dan jejaring sosial media lainnya selama kampanye 2016 di AS.
