Jakarta, Selular.ID – Dengan hampir 410 juta koneksi mobile, sejak setahun lalu Indonesia terbilang sangat cepat dalam mengadopsi layanan 4G. Tercatat, koneksi meningkat 2,5 kali dan penetrasi LTE mencapai 21 persen.
Menurut data GSMA Intelligence (GSMAi), koneksi 4G di Tanah Air melonjak dari 34 juta pada Q3 2016 menjadi 85,5 juta pada Q3 2017. Sedangkan penetrasi LTE di Q3 2016 mencapai 7,9 persen.
Untuk mendukung pertumbuhan tersebut, operator selular telah menggandakan pembangunan jumlah BTS 4G yang digunakan dalam enam bulan pertama 2017. Yakni mencapai 55.700 unit pada akhir Juli 2017, dibandingkan dengan 26.000 pada akhir 2016.
Menurut Kementerian Komunikasi, Informasi dan Teknologi, cakupan 4G mencapai 257 kabupaten dan kota pada akhir Juli, naik dari 58 pada akhir 2016.
Meningkatnya konektifitas 4G, membuat jumlah pelangan juga melonjak. Sebagai pemimpin pasar, jumlah pelanggan 4G Telkomsel mengalami peningkatan yang signifikan, dari 11,9 juta di Q3 2016 menjadi 30,7 juta pada Q3 2017. Sedangkan penetrasi LTE meningkat menjadi 17 persen.
XL Axiata, operator terbesar ke tiga di Indonesia, menikmati penetrasi 4G tertinggi (39,5 persen) pada akhir September, dengan 19,9 juta pelanggan pada akhir Q3, meningkat 11 juta tahun ke tahun (YoY).
Begitu pun dengan pemain nomor dua, Indosat Ooredoo, mencatat kenaikan yang juga drastis. Jumlah 4G pelanggan Ooredoo hampir tiga kali lipat dari tahun ke tahun menjadi 14,9 juta, yang berarti mencapai 15 persen dari total basis pelanggan.
Indosat Ooredoo mencatat pertumbuhan 4G tercepat antara Q3 2016 dan kuartal terakhir, dengan jumlah pelanggan meningkat dari 1,8 juta menjadi 8,8 juta. Sedangkan penetrasi LTE mencapai 13 persen.
Di sisi lain, lelang spektrum 50MHz di pita 2.1GHz dan 2.3GHz yang digelar Kemenkominfo pada bulan ini, memberikan kesempatan bagi operator memiliki lebih banyak bandwidth. Hal yang sangat penting untuk meningkatkan kapasitas dan jangkauan 4G mereka, guna mengimbangi permintaan yang cepat.
Sejauh ini Telkomsel telah ditetapkan sebagai pemenang lelang spectrum 2,3 GHz. Untuk kanal seluas 30 Mhz itu, Telkomsel memberikan penawaran tertinggi, yakni Rp1,007 triliun. Mengungguli penawaran dari empat operator lainnya.
Dirut Telkomsel Ririek Adriansyah, mengatakan bahwa tambahan frekwensi akan digunakan untuk mendukung upaya pemerintah dalam memperluas pembangunan pita lebar 2014-2019.