Jakarta, Selular.ID – Pertumbuhan bisnis Alfacart di industri e-commerce kian menanjak. Dibanding triwulan lalu, bisnis Alfacart tumbuh sekitar 300 persen. Jaringan O2O dan dukungan toko-toko Alfamart yang tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia, menjadikan Alfacart.com semakin mudah untuk dijangkau oleh para pelanggan belanja online yang berada di daerah-daerah yang sering terkendala oleh masalah logistik sekalipun.
Terus bertumbuhnya bisnis dan bertambahnya jumlah pelanggan ini menginspirasi situs marketplace tersebut untuk melibatkan peran mereka dalam program kepedulian sosial melalui AlfacartBerdedikasi yang kali ini menyasar anak-anak penderita kanker yang memerlukan dukungan serta perhatian dari lingkungannya. Tepatnya kepada anak-anak penderita kanker di bawah pengawasan Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI).
Melalui program ini, Alfacart.com akan mendonasikan Rp.1000 dari setiap transaksi pembelanjaan produk-produk kesehatan, dari perlengkapan olah-raga hingga makanan dan buah-buahan segar yang dilakukan pelanggan dari tanggal 17 hingga tanggal 19 Februari 2017. Meskipun berupa program partisipatif, namun program ini tidak akan membebani pelanggan karena pelanggan tetap akan membayar sesuai dengan transaksi yang dilakukannya.
Total dari uang yang dikumpulkan akan disumbangkan untuk membantu upaya penyembuhan anak-anak penderita kanker melalui YKAKI. Selain dukungan dalam bentuk dana, Alfacart.com juga akan melibatkan karyawannya dalam kegiatan interaktif bersama anak-anak penderita kanker, seperti kegiatan mendongeng dan kegiatan lainnya yang menyentuh aspek emosi dan psikologi anak-anak tersebut.
Menurut Carmen Auste, Ketua CCI/Childhood Cancer International, bahwa didunia saat ini setiap 3 menit 1 anak di diagnose kanker, 20 anak setiap jam, dan 480 anak setiap harinya. Diperkirakan dari 100.000 penderita kanker 2% diantaranya adalah anak2. Walaupun pengobatan / perawatannya saat ini sudah didukung oleh JKN/BPJS, namun kanker pada anak merupakan hal yang cukup kompleks karena melibatkan banyak pihak selain orangtua, juga keluarga, sekolah, lingkungan sangat menentukan. Belum lagi keterbatasan fasilitas pengobatan/perawatan saat ini belum semua rumah sakit pemerintah dapat menanganinya.
