Jakarta, Selular.ID – Pemerintah dan para pegiat usaha rintisan digital memiliki harapan agar Indonesia memiliki 1.000 startup berkualitas pada 2020 nanti. Pembinaan adalah salah satu cara untuk mewujudkannya.
Salah satu inkubator dari AS yang tertarik untuk hadir dan berinvestasi di Indonesia adalah Plug And Play. Bersama dengan Gan Kapital, mereka bakal membentuk Plug And Play Indonesia, sebuah program akselerator bagi para startup di Indonesia.
Plug And Play Indonesia akan menanamkan investasi di 50 perusahaan rintisan tahap awal setiap tahunnya. Di Indonesia, perusahaan akselerator bisnis ini akan lebih fokus menggarap startup dalam bidang mobile big data dan fintech.
Dalam lawatannya ke Indonesia, Saeed Amidi, CEO Plug and Play, mengatakan bahwa mereka sangat tertarik untuk menerapkan platform inovasi korporasi di sini karena melihat peluang para startup yang tak kalah potensi seperti startup asing.
“Kami ingin membina startup Indonesia agar lebih sukses. Kami melihat ini sebagai peluang yang baik untuk melakukan investasi pada startup serta menghubungkan mereka dengan mitra korporasi serta mitra-mitra lain untuk membawa mereka ke tingkat global,” ujar Saeed, saat penguman kerjasama dengan Gan Kapital, di Jakarta, Senin (14/11/2016).
Plug And Play akan memberikan investasi untuk 50 startup setiap tahun guna mendapatkan pembinaan program akselerasi selama tiga bulan. Dana yang disiapkan untuk program akselerasi ini senilai US$ 50 ribu per startup untuk 50 startup lokal selama satu tahun.
Selain modal ventura, Plug Anda Play Indonesia juga bakal memberikan jaringan korporasi, co-working space, dan mentor kelas dunia. Tak ketinggalan, ada solusi-solusi berbasis digital di berbagai industri yang relevan bagi korporasi.
“Tidak hanya invest, Plug And Play Indonesia juga akan membangun network yg baik antara startup dengan corporate yg eksis di seluruh dunia,” ujar Jupe Tan, SVP Global Operations Plug And Play dalam kesempatan yang sama.
