Jakarta, Selular.ID – UC Web browser terus berusaha memikat pengguna akses internet. Sadar persaingan dengan browser lain tidaklah mudah, berbagai strategi dilakukan.
Untuk melengkapi teknologi canggih yang merupakan dasar pengembangan UC Browser, He Xiaopeng, salah satu pendiri UCWeb, juga mengembangkan strategi glocal, yang ditujukan untuk membawa UC Browser ke dalam kancah global sekaligus mempelajari nuansa dan kultur lokal dengan menambahkan konten asli lokal.
Konten lokal tidak hanya mencakup penyediaan dukungan multilingual. Penggunaan strategi glocal menuntut UC Browser untuk tidak hanya menyediakan layanan lokal seperti navigasi situs tapi juga harus menyediakan konten yang dapat melayani pasar luar negeri yang spesifik. Contohnya Indonesia, negara terbesar di Asia Tenggara.
Di tahun 2014, kebanyakan orang Indonesia menjelajah internet melalui aplikasi peramban mobile, dengan itu UC Browser menyediakan fitur navigasi situs berkategori langsung di halaman utama untuk memudahkan akses menuju situs yang popular dan terpercaya.
Memasuki tahun 2015, UC Browser menemukan bahwa orang Indonesia mulai menggunakan fitur peramban mobile untuk mencari konten, contohnya skor bola, selain situs. Oleh dari itu, fitur folder situs diperkenalkan ke UC Browser, sebuah fitur yang memampukan kebebasan para pengguna untuk membaca atau melewatkan konten dengan memperbesar atau mengecilkan konten yang terpampang. Waktu pemuatan pun menjadi semakin membaik.
Tidak lama setelah itu di tahun yang sama, sistem pengaturan kartu diluncurkan dan konten yang paling populer dihadirkan di depan untuk menjawab permintaan untuk konsumsi konten lokal yang semakin meningkat. Dengan semakin meningkatnya konsumsi konten di mobil secara ekstensif oleh pengguna yang memiliki rentang perhatian yang pendek, UC Browser telah menambahkan fitur asupan berita yang dapat diatur oleh pengguna serta konten teranyar dan direkomendasikan sesuai dengan ketertarikan pengguna itu tahun ini.
“Peningkatan konsumsi konten di mobile menduduki peringkat tertinggi di tren dari bagaimana industri mobile internet telah berubah,” kata Xiapeng. Ia menambahkan, “Kami harus tetap mengikuti tren ini dan tidak boleh membatasi UC Browser hanya di pasar mobile browser yang semakin ramai, seperti halnya Facebook juga tidak membatasi dirinya hanya sebagai alat komunikasi sosial. Kami perlu menjadi lebih dari sekedar sebuah aplikasi peramban, bahkan sampai meredefinisikan aplikasi peramban dengan mengubah UC Browser sebuah jembatan menuju mobile internet menjadi lebih spesifik lagi jembatan menuju konsumsi konten bagi pengguna kami yang berjumlah besar.”