Hati-hati Pada Ransomware, Malware Yang Meminta Uang Tebusan

sharing-data-via-internet_
Jakarta,Selular.ID – Baru-baru ini Kaspersky Lab melakukan penelitian terhadap anak muda usia 16 sampai 24 tahun di Amerika Utara yang gaya hidup digital sangat mirip dengan anak-anak Indonesia.

 

Hasilnya banyak anak muda tidak merasa khawatir apabila foto-foto pada perangkat mereka terenkripsi oleh ransomware.Hanya satu dari sepuluh responden mengatakan bahwa mereka merasa khawatir tentang ransomware, meskipun lebih dari sepertiga responden mengerti apa ransomware itu dan kerusakan yang bisa ditimbulkannya.

 

Ransomware, jenis malware yang mengunci atau mengenkripsi data yang tersimpan pada perangkat dan kemudian menuntut uang tebusan untuk dapat membukanya, merupakan ancaman global yang terus berkembang. Dalam tiga bulan pertama tahun 2016, Kaspersky Lab memblokir 372.602 serangan ransomware di seluruh dunia, 30% lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Sekitar 17% dari korban ransomware ini berada di sektor korporasi. Sementara jumlah dan jangkauan serangan menunjukkan peningkatan yang cukup mengkhawatirkan begitu juga dengan konsumen yang menjadi targetnya.

 

“Oleh karenanya sangat penting bahwa mereka sendiri dapat mengendalikan kehidupan digitalnya, memahami risiko yang mereka hadapi dan menjaga informasi dan perangkat mereka terhadap ransomware, ujar Dony Koesmandarin, Territory Channel Manager, Kaspersky SEA – Indonesia.

 

Meskipun banyak konsumen yang masih kurang memahami bahaya yang ditimbulkan ancaman ini, Donny menyebutkan, lebih dari sepertiga anak muda usia 16 sampai 24 tahun yang di survei untuk penelitian Kaspersky Lab consumer secara akurat dapat mendefinisikan apa itu ransomware (36,6%) dan paham bahwa sebuah serangan bisa membuat mereka mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk mereka bisa membuka dokumen (34,3%) atau foto (32,7%) pribadi. Sayangnya, hanya satu hanya dari sepuluh (9,5%) responden yang merasa khawatir apabila mereka terkena serangan ransomware.

 

Ada beberapa penjelasan sederhana mengapa hal ini terjadi, salah satunya karena saat ini banyak anak muda yang membagikan (sharing) sebagian besar hidup mereka secara online, sehingga mereka merasa percaya diri bisa medapatkan salinan data atau foto dari tempat lain, seperti akun media sosial atau teman mereka. Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa sekitar setengah (47,3%) responden usia 16 sampai 24 tahun yang disurvei menganggap e-mail yang berisi dokumen dan foto merupakan sebuah bentuk proses back-up data.

 

Saat ini ransomware yang menargetkan perangkat mobile terus meningkat, namun cara-cara yang dilakukan anak-anak muda untuk melindungi diri mereka sendiri sering kali membingungkan. Hanya sekitar setengah responden yang memiliki solusi keamanan Internet terinstal pada smartphone.
Kaspersky Lab pun memberikan saran agar aman dalam sharing foto ataupun file
• Pastikan selalu menggunakan versi terbaru dari perangkat lunak
• Menginstal solusi keamanan Internet
• Secara rutin melakukan backup data-data pribadi mereka
• Berhati-hatilah saat membuka e-mail dari pengirim yang tidak dikenal.