Al-Jazeera sendiri telah mengkonfirmasi via Twitter bahwa sistem mereka telah dikacaukan oleh hacker untuk menyebarkan berita palsu kepada para pelanggan. Syrian Electronic Army memang kerap membajak situs Web dan akun Twitter, setidaknya dimulai beberapa waktu lalu.
Sejak bulan April, organisasi yang menyebut pro pemerintah Suriah ini telah memulai perang dunia maya melawan Qatar dan organisasi berita seperti Al Jazeera karena kritiknya terhadap pemerintahan Suriah. Nasib serupa juga dialami kantor pemberitaan Reuters. Pada awal Agustus lalu, sebanyak dua kali dalam dua hari, website dan akun Twitter milik Reuters dijajah oleh kelompok tersebut
Yang menarik disini bahwa Syrian Electronic Army secara gamblang mengakui sejumlah tindak kriminal. Contohnya, kelompok ini mengakui atas serangan pengerusakan di halaman Universitas Harvard tahun lalu, dengan pesan menuduh AS mendukung pemberontakan terhadap Presiden Suriah. (Choiru Rizkia)