Ponsel Berpotensi Picu Kanker, Terdeteksi Lewat Air Liur

15 August 2013 11:00
Para peneliti telah lama mendalami kemungkinan efek berbahaya dari penggunaan ponsel, tapi sejauh ini tidak ada penelitian yang berhasil memaparkan pembuktian secara jelas. Padahal saat ini, ponsel diklasifikasikan sebagai karsinogenik kategori 2b – yang berpotensi menyebabkan kanker pada manusia – oleh Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC). Ponsel berada pada tingkat yang sama seperti kopi dan acar sayuran.

Untuk lebih mengeksplorasi hubungan antara tingkat kanker dan penggunaan ponsel, Dr Yaniv Hamzany dari Sackler Faculty of Medicine – Universitas Tel Aviv – mencari petunjuk dalam air liur (saliva) dari ponsel pengguna. Alasannya, karena ponsel ditempatkan dekat kelenjar ludah ketika digunakan. Dalam penelitian, Dr Yaniv dan tim menemukan hipotesis bahwa zat-zat di dalam saliva diyakini bisa mengungkapkan perihal hubungannya dalam mengaktifkan sel kanker.

Dalam penelitian ini, tim memeriksa isi air liur dari pasien 20 heavy-user, yang didefinisikan sebagai pengguna berat dengan waktu telepon di ponsel minimal selama 8 jam per bulan. Namun, kebanyakan partisipan malah berbicara lebih banyak, yakni sekitar 30 sampai 40 jam per bulan. Sebagai pembanding, mereka diadu dengan partisipan yang terdiri dari pasien tuli, atau pengguna perangkat khusus yang hanya mengirimkan pesan teks dan fungsi non-verbal lainnya.

Ketika dibandingkan antara pecandu ponsel dengan pengguna biasa, para ilmuwan menemukan bahwa air liur pecandu telepon menunjukkan indikasi stres oksidatif yang lebih tinggi – sebuah proses yang merusak semua aspek dari sel manusia, termasuk DNA – melalui pengembangan peroksida beracun dan radikal bebas. Celakanya, kondisi itu dianggap sebagai faktor penyebab utama kanker.

“Ini menunjukkan bahwa ada stres oksidatif yang cukup besar pada jaringan dan kelenjar yang dekat dengan ponsel saat digunakan,” katanya.

Kerusakan yang disebabkan oleh stres oksidatif dikaitkan dengan seluler dan genetik mutasi yang menyebabkan perkembangan tumor. Frekuensi radio elektromagnetik yang dikeluarkan oleh telepon seluler bersifat karsinogenik pada manusia. (Choiru Rizkia)

 

Sumber : www.cellular-news.com