Nokia baru saja merilis laporan keuangan untuk kuartal pertama tahun 2013. Ternyata beberapa hal tidak semerbak yang diharapkan perusahaan asal Finlandia tersebut. Meski berhasil mengukuhkan penjualan bersih €5,9 miliar (euro), perusahaan Grup Nokia masih melaporkan kerugian sebesar €150 juta.
Pada sisi terang lembar laporan itu, penjualan handset Lumia meningkat sebanyak 27 persen dibandingkan akumulasi tiga bulan sebelumnya menjadi 5,6 juta unit pada Q1 2013.
Laporan ini menunjukkan keseluruhan volume pengiriman perangkat sebanyak 55,8 juta unit (smartphone dan feature phone), atau berkurang 30 persen dari hasil pengkapalan pada kuartal akhir 2012. Akibatnya, penjualan bersih dalam divisi Devices & Services sendiri, turun 25 persen (per kuartal) menjadi €2,9 miliar.
Nokia Siemens Networks, yang merupakan bagian dari Nokia Group, melaporkan hasil penjualan bersih menurun sebanyak 30 persen (QoQ) menjadi €2,8 miliar. Namun marjin usaha naik sebesar 7 persen. Yang terakhir itu berhasil menyumbangkan €210 juta ke kas bersih Nokia Group.
Dipantau secara geografis, Nokia memperoleh hasil terbaik di benua Eropa dan kawasan Asia-Pasifik dengan penjualan bersih masing-masing €895 juta dan €724 juta. Di Eropa, Nokia berhasil mengirimkan 11,8 juta perangkat mobile, sementara di kawasan Asia-Pasifik hampir dua kali lipatnya yakni 23,1 juta perangkat.
Â
Untuk seluruh kawasan, kecuali Amerika Utara, terjadi penurunan pada basis penjualan bersih dari tahun-ke-tahun. Pertumbuhan Amerika Utara memberikan kontribusi signifikan terhadap keberhasilan unit bisnis Smart Devices, yang berarti bahwa smartphone Lumia akhirnya mulai merengkuh ceruk di pasar.
Vendor ponsel yang bermarkas di Finlandia ini tetap optimis untuk kuartal kedua 2013. Nokia berharap agar ketersediaan smartphone Lumia bisa semakin luas dan pertumbuhan berikutnya bisa lebih tinggi dibandingkan kuartal pertama. (Khoirunnisa)
