14 April 2013 10:00
Memperoleh order dalam jumlah besar dari institusi tertentu merupakan idaman para vendor handphone. Selain keuntungan finansial, diadopsinya gadget seperti smartphone oleh institusi atau lembaga ternama juga akan meningkatkan image produk dan merek di mata konsumen. Untuk segmen diatas, tidak banyak pemain yang bisa masuk. BlackBerry adalah contoh merek yang sukses dalam jualan borongan, vendor asal Kanada ini telah sejak lama memasok handset untuk Pentagon, Departemen Pertahanan AS dan pada bulan Maret lalu mendapat pesanan 5.000 unit BlackBerry Z10 dari pemerintah Jerman.
Nah, nyatanya keberuntungan BlackBerry tidak sampai disitu saja. Meski belum ada informasi resmi, dikabarkan pemerintah Cina telah memesan 2 juta unit BlackBerry Q10. Selain jumlah order yang cukup besar, bila pembelian ini terbukti benar, akan membuka paradigma baru, pasalnya Cina terkenal ketat dalam urusan komunikasi data, apalagi yang melibatkan ‘tangan-tangan’ asing.
Dikutip SELULAR Online dari Stockhouse.com (8/4/2013), order ini ditandatangani oleh Biro Pembangunan Ekonomi dan Budaya Cina dengan mitra Fugyudum Enterprise di Macau. Fugyudum Enterprise memiliki jaringan pendidikan komersial di propinsi Guangdong dan Yudumtu. Langkah ini diperkirakan untuk menyambut inisiatif pemerintah Cina daratan dalam zona ekonomi liberal di dua proponsi tersebut.
Sumber dari Fugyudum Enterprise menyebutkan BlackBerry Q10 akan didistribusikan ke Fakultas Mobile Hacking dan Cyber Warfare. Seandainya rumor ini terbukti, boleh jadi Cina nantinya akan mempersiapkan suatu teknologi baru yang berasal dari adopsi BlackBerry. Sudah bukan rahasia bila BlackBerry unggul dalam hal messaging, kompresi dan keamanan data. BlackBerry Q10 sendiri baru akan diluncurkan resmi pada akhir April ini. (Haryo Adjie)
Sumber : www.stockhouse.com