Jakarta, Selular.ID – Mengacu pada data yang dikeluarkan Adstensity, total belanja iklan e-commerce di televisi mencapai angka Rp1,792 triliun pada tahun. Jika dibanding dengan banyaknya pelaku e-commerce yang sudah eksis, angka tersebut dinilai relatif. Hal itu seperti diutarakan Daniel Tumiwa, selaku Ketua Umum IdEA.
Menurut Daniel belanja iklan yang digelontorkan pelaku e-commerce sangat tergantung dari kebutuhan masing-masing pemain. Dalam hal ini, Daniel mengambil contoh Matahari Mall, lantaran baru belakangan masuk ke pasar e-commerce, wajar jika pelaku e-commerce yang satu ini sangat jor-joran dalam hal belanja iklan.
“Contoh Matahari mall, terlambat masuk terpaksa (harus-red) jor-joran, dan bukan hanya di media digital,” kata Daniel.
Melihat pelaku e-commerce yang begitu jor-joran dalam hal belanja iklan pada tahun 2015, hal yang sama sepertinya masih akan terjadi di tahun 2016 ini. Menurut estimasi Daniel, di tahun 2016 ini bakal ada peningkatan belanja iklan sekitar 30%.
Daniel juga membeberkan dalam hal belanja iklan, tidak ada rasio pasti yang diterapkan oleh para pelaku e-commerce. Semua tergantung strategi masing-masing pelaku.
“Tergantung model business dan tergantung program kerja perusahaa. Apa mau pelan atau cepat. Apa mau cari revenue atau mau cari growth atau keduanya. Terus ada pesaing atau tidak, dan lain sebagainya,” tukas Daniel.
