Sabtu, 2 Agustus 2025
Selular.ID -

Pertumbuhan Pesat Smartphone Beri Peluang Bagi Pengiklan Video

BACA JUGA

 

video-advertisingJakarta, Selular.ID – Adopsi smartphone terus berkembang pesat, meningkatkan pertumbuhan penghasilan iklan melalui iklan high value, rich-media dan video. Menurut Laporan Q3 State of Mobile Advertising dari Opera Mediaworks dan Mobile Marketing Association (MMA) yang dirilis hari ini, kawasan Asia Pacific (APAC) dan Oceania menunjukan transisi yang cepat dan jelas ke arah smartphone.

Laporan tersebut mengungkapkan bahwa platform Android masih menjadi sistem operasi unggulan di Asia Pasifik, dengan 67.1 persen paparan yang diperoleh melalui perangkat tersebut dan 30.4 persen berasal dari kategori lain-lain serta feature phone. Tren ini berbeda di Australia di mana sistem operasi iOS mendominasi sebesar 68.5 persen cakupan pasar, dibandingkan dengan Android (30.7%) dan feature phone (1%). Sedangkan di Indonesia, lebih dari separuh pengguna ponsel di Indonesia masih menggunakan feature phone demikian pula yang terjadi di Vietnam dan Filipina.

Dari sisi ekonomi dan bisnis, pertumbuhan pesat jumlah pengguna smartphone di Asia tentunya memberikan peluang bagi para pemasar dan pengiklan termasuk di Indonesia, terutama dalam iklan video, karena video memiliki dampak yang cukup tinggi dan paling efektif dibandingkan jenis iklan lainnya.

“Kemampuan untuk memberikan nilai yang memiliki dampak optimal dari sebuah iklan video pada smartphone adalah faktor yang memberikan kekuatan pada potensi monetisasi di sebuah pasar,” jelas Vikas Gulati, Managing Director untuk Asia, di Opera Mediaworks.

Tipe iklan seperti ini dikatakan Vikas sangat efektif dalam menarik perhatian, menjalin keterikatan dengan audiens, dan pada akhirnya mengubah mereka menjadi konsumen mobile, sehingga di pasar seperti Australia, yang memiliki paparan video paling tinggi, pengiklan melihat hasil yang kuat dari kampanye rich-media.

share-of-video-advertising-

Jika mengacu pada tingginya rasio impresi iklan video, Australia berada pada urutan tertinggi dengan 19 persen diikuti oleh Jepang 15 persen dan Indonesia di peringkat ketiga dengan 10 persen.

Dibandingkan dengan negara lain, Indonesia merupakan salah satu negara dengan tren dan perilaku pangsa pasar yang sangat majemuk, namun hal ini membuka peluang yang besar, khususnya pada segmen e-commerce, travel, dan games.

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU