Jakarta, Selular.ID – Kendati tumbuh aneka layanan ojek online baru semester kedua 2015 ini, namun duel sang pionir tampak semakin memanas. Awal pekan ini Gojek mengumumkan bahwa layanannya kini bisa dinikmati oleh konsumen di lima kota baru yakni Yogyakarta, Semarang, Medan, Palembang, dan Balikpapan. Tidak mau kalah, selang satu hari, sang penantang dari negeri sebrang, Grabbike, resmi mengumumkan beroperasinya layanan pesan ojek via aplikasinya di dua kota baru, Depok dan Tangerang Selatan.
Sebagai bentuk selebrasi, tidak tanggung-tanggung, Gojek mengenakan tarif flat Rp10.000 di lima kota tadi. Sementara Grabbike lebih berani lagi, hanya dengan Rp5.000, konsumen bisa berkeliling di dua kota baru jajahannya.
Belum full service, dari sembilan layanan yang ditawarkan Go-jek, hanya empat layanan yang tersedia di kota-kota baru. Mereka adalah Go-Ride, Go-Send, Go-Food, dan Shopping. Tarif flat Rp10.000 berlaku untuk jarak tempuh maksimal 25KM, termasuk layanan transportasi, pembelian makanan dan barang.
Sementara Grabbike mengenakan tarif flat Rp5.000 ke seluruh penumpang di kota Depok dan Tangerang Selatan, dengan syarat konsumen harus memasukkan kode promo “goceng” saat memesan. Meski tanpa ketentuan jarak tempuh, namun promosi hanya berlaku di dalam kota, alias penumpang tidak bisa menikmati tarif super murah tersebut bila menjelajah ke sebrang kota.
Untuk biaya transportasi dari Depok ke Pasar Minggu (Jakarta) misalnya, penumpang akan dikenakan tarif normal, yakni Rp25.000 untuk 6KM pertama dan Rp4.000 untuk per 1KM berikutnya.
Menjawab “ulah” sang rival, hari ini (18/11/2015), Go-jek menghapus ketentuan Rush Hour yang biasanya berlaku untuk pemesanan layanan di jam-jam tertentu (pukul 16.00-19.00 wib). Sepanjang hari, konsumen kini bisa menikmati tarif flat Rp15.000, khusus untuk pemesan yang berlokasi di Jabodetabek.
Lalu apa strategi Grabbike berikutnya?