Selular.id – Bulan Oktober 2025 menjadi periode yang dinanti para pencinta teknologi dengan rencana peluncuran sembilan smartphone baru dari berbagai merek ternama.
Realme, Xiaomi, Vivo, Oppo, OnePlus, dan Motorola dikabarkan telah mempersiapkan lini terbaru mereka yang akan segera meluncur ke pasar Indonesia dan global.
Kehadiran deretan ponsel ini melengkapi deretan smartphone flagship yang rilis Oktober 2025 sebelumnya.
Ragam model yang akan dirilis mencakup berbagai segmen, mulai dari ponsel flagship dengan chipset terbaru Snapdragon 8 Elite Gen 5 dan Dimensity 9500, hingga kelas menengah yang menawarkan fitur premium.
Prediksi ini dihimpun dari berbagai sumber terpercaya di industri teknologi, termasuk konfirmasi langsung dari beberapa brand.
Realme GT 8 Pro menjadi salah satu yang paling dinantikan.
Smartphone ini telah dikonfirmasi oleh Realme dan diprediksi menjadi perangkat pertama di India yang menggunakan chipset Snapdragon 8 Elite Gen 5.
Chipset ini diklaim memiliki skor benchmark AnTuTu yang mencapai 4 juta poin, menandakan performa yang sangat powerful.
Spesifikasi lain yang dibawa Realme GT 8 Pro termasuk layar AMOLED 2K dengan refresh rate 144 Hz dan kecerahan puncak hingga 7.000 nits.
Untuk urusan daya, ponsel ini dibekali baterai 7.000 mAh dengan dukungan pengisian cepat 120 watt.
Fitur keamanannya meliputi pemindai sidik jari ultrasonik, sementara sektor fotografi dihandle oleh kamera telefoto periskop 200 MP dengan zoom optik 3x dan zoom lossless 12x.
Sistem operasinya akan berjalan di Android 16 dengan antarmuka Realme UI 7.
Baca Juga:
Xiaomi 17 Ekspansi ke Pasar India
Xiaomi 17 juga masuk dalam daftar smartphone yang diperkirakan rilis pada Oktober 2025. Setelah baru saja diluncurkan di China, kehadiran perangkat ini telah dikonfirmasi untuk diperluas ke pasar India.
Di negara asalnya, Xiaomi tidak hanya meluncurkan varian standar tetapi juga varian Pro dan Ultra, meski belum diketahui apakah kedua varian ini akan menyusul di India.
Dari sisi spesifikasi, Xiaomi 17 membawa layar LTPO OLED 6,3 inci dengan refresh rate variabel 1-120 Hz dan kecerahan puncak hingga 3.500 nits.
Layarnya telah mengantongi sertifikasi IP68 untuk ketahanan terhadap air dan debu, serta dilengkapi perlindungan Xiaomi Dragon Crystal Glass.
Untuk kamera, Xiaomi 17 memiliki pengaturan tiga kamera yang masing-masing beresolusi 50 MP.
Konfigurasinya terdiri dari kamera utama dengan OIS, kamera telefoto dengan OIS dan zoom optik 2,6x, serta kamera ultrawide 50 MP.
Kemampuan videonya mencapai 8K, sementara kamera selfie 50 MP di depan dapat merekam video hingga resolusi 4K.
Baterainya berkapasitas 7.000 mAh (Si/C) dengan dukungan pengisian daya via kabel 100 watt, nirkabel 50 watt, dan reverse wireless 22,5 watt.
Vivo V60e dengan Kamera 200 MP
Vivo V60e diyakini sebagai salah satu smartphone yang akan meluncur resmi pada bulan Oktober 2025.
Yang menarik dari ponsel ini adalah posisinya sebagai perangkat kelas menengah pertama yang dibekali kamera utama 200 MP.
Inovasi ini menunjukkan tren peningkatan spesifikasi kamera di segmen mid-range, yang sebelumnya hanya ditemui di flagship.
Peluncuran Vivo V60e ini juga sejalan dengan rencana update software yang akan diterima smartphone Vivo, termasuk kemungkinan mendapatkan OriginOS 6 dengan desain spasial baru.
Selain ketiga model tersebut, beberapa merek lain seperti Oppo, OnePlus, dan Motorola juga dikabarkan akan meluncurkan produk terbaru mereka.
Meski detail spesifikasinya masih terbatas, keberadaan mereka semakin memperkaya pilihan konsumen di pasar smartphone Indonesia.
Gelombang peluncuran smartphone baru ini tidak hanya memperlihatkan persaingan ketat antar merek, tetapi juga perkembangan teknologi yang semakin pesat.
Fitur-fitur yang sebelumnya hanya ada di kelas flagship kini mulai merambah ke segmen menengah, memberikan akses teknologi terbaru kepada lebih banyak konsumen.
Perkembangan ini juga sejalan dengan beberapa rumor produk teknologi lainnya yang beredar di pasaran.
Dengan berbagai inovasi yang ditawarkan, pasar smartphone Oktober 2025 diprediksi akan semakin dinamis.
Konsumen memiliki lebih banyak pilihan dengan spesifikasi yang semakin kompetitif, sementara produsen terus berinovasi untuk mempertahankan posisi di industri yang terus berkembang pesat.
