Kamis, 9 Oktober 2025
Selular.ID -

OpenAI Luncurkan Aplikasi Sora, Langsung Saingi TikTok dan Meta

BACA JUGA

Selular.id – OpenAI meluncurkan aplikasi Sora yang menandai langkah terbesar perusahaan dalam mengembangkan produk media sosial, menempatkannya dalam persaingan langsung dengan raksasa platform seperti TikTok dan Meta Platforms Inc.

Meskipun ChatGPT telah digunakan oleh lebih dari 700 juta orang setiap minggu, OpenAI mengakui bahwa Sora belum menjadi nama yang dikenal luas seperti pendahulunya.

Peluncuran ini terjadi di tengah persaingan ketat dengan perusahaan seperti Google milik Alphabet Inc., Runway AI, dan Midjourney yang menawarkan tool AI penghasil video pendek secara cepat dan lebih murah.

Thomas Dimson, software engineer di OpenAI, mengungkapkan bahwa bahkan di internal perusahaan pun awalnya terdapat skeptisisme terhadap ide feed yang dihasilkan AI.

“Banyak dari kami, bahkan di internal, agak skeptis terhadap ide feed yang dihasilkan AI,” kata Dimson selama briefing dengan media.

Namun, fitur cameo yang memungkinkan pengguna menyisipkan diri mereka ke dalam video akhirnya meyakinkan staf bahwa feed tersebut bisa “baik untuk dunia.”

Bill Peebles, yang memimpin tim Sora di OpenAI, menyatakan keyakinannya bahwa produk terbaru ini merupakan momen penting bagi generasi video.

“Kami benar-benar yakin kami memiliki sesuatu yang terasa seperti momen ChatGPT untuk generasi video,” ujar Peebles.

Ia menambahkan bahwa perangkat terbaru OpenAI mampu menciptakan klip visual yang lebih kompleks, seperti seseorang melakukan salto belakang di atas papan selancar di perairan, lengkap dengan dinamika fluida dan daya apung yang tepat.

Peningkatan Signifikan dalam Generasi Video AI

Sora yang diperbarui dirancang khusus untuk memperbaiki kelemahan lama pada generator video AI.

OpenAI mengatakan aplikasi baru ini dimaksudkan untuk lebih baik dalam menghasilkan video yang visualnya mengikuti hukum fisika, yang selama ini menjadi tantangan bagi layanan lain, termasuk versi asli Sora.

Software ini juga dirancang untuk lebih andal mengikuti perintah pengguna, terutama dalam urutan adegan yang berbeda dalam sebuah video.

Fitur baru yang menonjol adalah kemampuan Sora untuk menggunakan AI dalam menghasilkan audio yang dapat disinkronkan dengan video, termasuk efek suara, suara latar, dan dialog dalam berbagai bahasa.

Software juga dirancang untuk menghasilkan adegan-adegan individu dan menggabungkannya secara otomatis, tanpa perlu pengguna mengeditnya secara manual. Kemampuan ini menjadi pembeda penting dari generator video ChatGPT berlangganan yang sebelumnya diluncurkan OpenAI.

Peluang dan Tantangan di Industri Hiburan

Fitur-fitur canggih Sora diharapkan dapat membuat platform ini lebih menarik bagi Hollywood, industri yang telah didekati OpenAI selama berbulan-bulan dengan hasil yang campur aduk.

Dalam demonstrasinya, perusahaan menampilkan klip berita tentang Dimson yang minum saus tomat dari dispenser McDonald’s.

Video AI lainnya terlihat seperti iklan parfum yang mempromosikan Sora 2, termasuk tagline: “Parfum baru dari Sora — segar, bersih, tanpa kompromi, untuk siapa pun yang Anda pilih untuk menjadi.”

Namun, peningkatan kemampuan Sora juga memicu kekhawatiran tentang dampaknya terhadap pekerjaan di industri perfilman, serta membuat orang semakin sulit membedakan konten autentik di internet.

Menanggapi kekhawatiran ini, OpenAI menyatakan bahwa mereka tidak akan mengizinkan orang membuat video yang menampilkan tokoh publik, meskipun individu tersebut dapat memilih untuk tampil sebagai cameo dalam video.

Perusahaan juga tidak akan mengizinkan pembuatan video berdasarkan gambar seseorang.

Sebagai langkah pengamanan, video yang dibuat dengan aplikasi Sora dilengkapi dengan watermark untuk memastikan penonton tahu bahwa mereka menonton klip yang dihasilkan oleh AI.

Hal yang sama berlaku untuk video yang diekspor dari aplikasi. OpenAI juga menonaktifkan perekaman layar untuk aplikasi tersebut guna membantu mengontrol cara video dibagikan.

Strategi Peluncuran dan Persaingan Global

Aplikasi Sora akan tersedia untuk sistem operasi iOS milik Apple Inc. terlebih dahulu, dengan rencana untuk memperluas ke Android milik Google di masa depan.

Perusahaan juga akan menawarkan perangkat lunak Sora yang diperbarui, Sora 2, melalui situs web sora.com.

Langkah ini menempatkan OpenAI dalam persaingan yang semakin ketat dengan layanan dari TikTok dan Meta Platforms Inc., yang baru-baru ini memperkenalkan fitur video AI bernama Vibes.

Persaingan di pasar AI video generator semakin panas dengan kehadiran Wan 2.1 dari Alibaba yang diklaim mampu menyaingi Sora, serta Veo 2 dari Google DeepMind yang juga digadang-gadang sebagai pesaing kuat.

OpenAI menghadapi tantangan untuk membangun ekosistem yang sustainable sambil menjaga kualitas output yang konsisten, terutama mengingat riwayat gangguan teknis yang pernah dialami oleh ChatGPT dan Sora sebelumnya.

Dalam proses pengembangannya, OpenAI membuka peluang sumber pendapatan baru dari iklan dan juga meningkatkan visibilitas teknologi mereka.

Dimson menambahkan pengamatannya terhadap tren platform sosial saat ini: “Seiring waktu, saya perhatikan bahwa banyak platform sosial lain sebenarnya telah menjauh dari ide koneksi dan pertemanan.” Pernyataan ini mengindikasikan bahwa OpenAI berusaha mengisi celah yang ditinggalkan oleh platform media sosial tradisional.

Dengan peluncuran aplikasi Sora ini, OpenAI tidak hanya memperkuat posisinya dalam lanskap AI generatif, tetapi juga secara resmi memasuki arena media sosial yang sudah jenuh.

Keberhasilan Sora dalam menarik pengguna dan menciptakan pengalaman yang unik akan menentukan apakah OpenAI dapat mereplikasi kesuksesan ChatGPT di domain video dan media sosial.

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU