Senin, 22 September 2025
Selular.ID -

Google Ubah Aturan Sideloading Android, Wajib Verifikasi Developer

BACA JUGA

Selular.id – Google mengumumkan perubahan signifikan pada cara sideloading aplikasi bekerja di Android. Mulai 2026, hanya aplikasi dari developer terverifikasi yang diizinkan di perangkat Android bersertifikat.

Developer yang mendistribusikan aplikasi di luar Play Store harus mendaftar melalui Android Developer Console baru dan mengirimkan detail pribadi seperti nama, alamat, dan informasi kontak.

Langkah ini diambil karena malware dari aplikasi sideloading 50 kali lebih tinggi dibandingkan aplikasi yang diinstal melalui Play Store.

Sistem baru ini akan dimulai dengan pendaftaran awal pada Oktober 2025. Kemudian, akan dibuka untuk semua developer pada Maret 2026, diikuti dengan penegakan aturan pada September 2026 di Brasil, Indonesia, Singapura, dan Thailand.

Negara-negara ini dipilih pertama kali karena tingkat penipuan yang tinggi. Peluncuran global akan menyusul pada 2027.

Hobi dan pelajar akan memiliki proses yang disederhanakan, tetapi anonimitas tidak lagi dimungkinkan. Perangkat yang tidak disertifikasi oleh Google tidak akan terpengaruh.

Google menyatakan bahwa langkah ini tentang akuntabilitas. Dengan mengaitkan aplikasi ke identitas developer terverifikasi, akan lebih sulit bagi pelaku jahat untuk merilis aplikasi berbahaya dengan nama baru setelah dilarang.

Perusahaan membandingkan proses ini dengan pemeriksaan identitas di bandara. Mereka tidak memeriksa kode aplikasi tetapi memastikan bahwa orang di baliknya dapat diidentifikasi.

Kebijakan ini juga merupakan bagian dari tren industri yang lebih besar. Apple sudah memerlukan pemeriksaan identitas developer di Uni Eropa.

Regulator dan kelompok perbankan di negara-negara peluncuran pertama mendukung keputusan Google, menyatakan bahwa ini akan mengurangi penipuan.

Para ahli industri berpendapat bahwa Android bergerak menuju model keamanan dan transparansi yang lebih ketat, sejalan dengan platform utama lainnya.

Bagi sebagian besar pengguna Android, ini seharusnya menghasilkan lebih sedikit aplikasi berbahaya dan penipuan dari sumber yang tidak diatur.

Google menekankan bahwa sideloading itu sendiri tetap tersedia, tetapi setiap developer harus terdaftar. Seperti yang pernah diperingatkan bos Google sebelumnya, keamanan pengguna menjadi prioritas utama.

Reaksi online terhadap perubahan ini terbagi. Pendukung berargumen bahwa ini menutup celah tanpa menghapus sideloading sepenuhnya, karena developer masih dapat berbagi aplikasi setelah mendaftar.

Google mengatakan platform tetap terbuka, dengan tambahan pemeriksaan identitas, dan banyak ahli keamanan setuju bahwa ini masuk akal.

Beberapa melihatnya sebagai keseimbangan yang adil: bukan penguncian penuh seperti iOS, tetapi lapisan perlindungan ekstra terhadap malware pihak ketiga yang meluas.

Namun, para kritikus telah mengungkapkan beberapa kekhawatiran. Banyak yang takut Android perlahan bergerak menuju pembatasan ala Apple.

Beberapa menunjukkan bahwa penyerang yang bertekad masih dapat melewati aturan dengan menggunakan akun terverifikasi yang dicuri atau baru dibuat, yang berarti developer independen mungkin menghadapi lebih banyak kendala sementara penipu menemukan cara untuk mengelabui sistem.

Hobi khususnya merasa ditinggalkan, karena salah satu daya tarik Android yang sudah lama adalah kemampuan untuk menginstal aplikasi tanpa mengaitkannya dengan identitas pribadi. Kini, banyak yang merasa kebebasan itu dikurangi.

Salah satu komentator bahkan memperingatkan bahwa pergeseran ini dapat menghapus peran Android sebagai alternatif nyata dari sistem seluler Apple, terutama untuk developer open-source dan hobi.

Percakapan di forum online mencerminkan kefrustrasian serupa. Beberapa pengguna bercanda bahwa jika sideloading aplikasi tidak resmi menjadi lebih sulit, mereka mungkin beralih ke iPhone.

Yang lain berargumen bahwa perubahan ini hanya menambah birokrasi untuk developer biasa, sementara penyerang yang bertekad masih akan menemukan cara untuk mengeksploitasi sistem.

Para advokat privasi juga menyoroti bahwa mengharuskan informasi pribadi bertentangan dengan ide Android sebagai platform terbuka.

Secara keseluruhan, banyak yang khawatir bahwa solusi pemeriksaan identitas mungkin akhirnya lebih merugikan pembuat konten independen daripada melindungi pengguna, sementara memberi Google kendali lebih besar atas ekosistem Android.

Seperti yang terlihat dalam kasus malware ToxicPanda yang menargetkan saldo bank, ancaman keamanan terus berkembang.

Bagi pengguna Android biasa, perubahan ini seharusnya berarti lebih sedikit risiko saat menginstal aplikasi dari luar Play Store. Bagi developer, ini berarti melalui pemeriksaan identitas sebelum aplikasi mereka dapat menjangkau pengguna.

Pertanyaan yang lebih besar adalah apakah langkah ini benar-benar akan meningkatkan keamanan atau apakah ini akan menandai dimulainya Android kehilangan keterbukaan yang membedakannya. Platform seperti TikTok yang menyediakan tautan unduhan alternatif mungkin juga perlu menyesuaikan diri.

Perubahan kebijakan sideloading Android ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi pengguna, sambil tetap mempertahankan fleksibilitas yang menjadi ciri khas platform.

Dengan pendekatan bertahap dan fokus pada negara dengan tingkat penipuan tinggi, Google berharap dapat mengurangi dampak negatif tanpa mengorbankan aksesibilitas sepenuhnya.

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU