Sabtu, 20 September 2025
Selular.ID -

ZTE: Ekosistem 1,4 GHz TDD di Indonesia Belum Matang, Ini yang Akan Mereka Lakukan

BACA JUGA

Selular.id – ZTE Indonesia menyatakan ekosistem layanan internet Time Division Duplex (TDD) di pita frekuensi 1,4 GHz belum matang di Indonesia. Pernyataan ini disampaikan oleh Prinsipal Telecom Architect and Business Consultant ZTE Indonesia, Iman Hirawadi, dalam sesi diskusi Digital Transformation Summit 2025 di Jakarta, Selasa (26/8/2025).

Indonesia termasuk salah satu dari sedikit negara yang menggunakan pita 1,4 GHz TDD untuk layanan internet. Iman menjelaskan bahwa TDD merupakan salah satu mode duplex dalam sistem komunikasi, selain Frequency Division Duplex (FDD).

Jika FDD bekerja dengan memisahkan jalur uplink (data dari pengguna ke jaringan) dan downlink (data dari jaringan ke pengguna) menggunakan dua frekuensi berbeda, TDD justru menggunakan frekuensi yang sama untuk uplink dan downlink, tetapi dipisahkan berdasarkan waktu. Data uplink dan downlink dikirim secara bergantian dalam interval yang sangat singkat, sehingga perbedaannya tidak terasa oleh pengguna.

Dari sisi pasar, FDD jauh lebih dominan dengan lebih dari 200 operator di dunia menggunakannya, sementara operator yang mengadopsi TDD jumlahnya kurang dari 20. Namun, Imam menjelaskan jika mayoritas 5G yang operator seluler gunaka juga memakai TDD. Semua operator 5G menggunakan TDD.

Untuk coverage antara FDD maupun TDD juga banyak dipengaruhi oleh banyak hal seperti frekuensi, konfigurasi antena, ketinggian antena dan lainnya. “Di 1.4GHz itu ada tiga ekosistem. Pertama FDD yangg dipakai hanya di Jepang, lalu Supplementary Downlink (SDL), jadi 1.4GHz dipakai hanya untuk downlink untuk menambah throughput ke user. Ketiga TDD yang ada di Indonesia,” ujarnya.

Imam menjelaskan jika tantangan pita frekuensi 1,4 GHz ini di Indonesia ini lebih ke ekosistem. “Jadi bukan antara bagus teknologi mana antara FDD atau TDD atau SDL, tetapi lebih ke ekosistem yang sering dipakai di suatu negara,” jelasnya. “Baik TDD maupun FDD, keduanya akan tetap dipakai untuk masa yang sangat lama,” sambungnya.

Ekosistem TDD Baru Akan Dibangun di Indonesia

Iman menegaskan bahwa ekosistem TDD di Indonesia memang masih belum terbentuk dan baru akan dimulai. Meski demikian, dari sisi teknologi, tidak ada kendala berarti. ZTE sebagai vendor siap mendukung jika ada permintaan dari operator untuk produk 1,4 GHz berbasis TDD.

“Jadi secara teknologi sih no issue ya, kami akan support selama customer kami require produk 1,4 GHz berbasis TDD,” ujar Iman.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika, Ismail, menyatakan bahwa pemerintah akan mengoptimalkan spektrum 1,4 GHz untuk mendukung layanan Broadband Wireless Access (BWA). Layanan ini dirancang sepenuhnya untuk penggunaan tetap (fixed), bukan mobile seperti yang pernah dicoba pada penerapan sebelumnya.

Sistem ini dibatasi secara teknis agar hanya bisa digunakan di lokasi tetap, tanpa dukungan nomor pelanggan maupun kemampuan handover seperti pada jaringan seluler.

Program ini tidak ditujukan untuk area blank spot yang benar-benar tanpa akses, melainkan wilayah padat penduduk yang sulit dijangkau jaringan fiber karena kendala geografis atau teknis. Dengan demikian, penggunaan TDD di pita 1,4 GHz diharapkan dapat menjawab kebutuhan akses internet di daerah-daerah tertentu.

Dukungan ZTE untuk Pengembangan Teknologi di Indonesia

ZTE Indonesia telah lama berperan dalam pengembangan teknologi telekomunikasi di tanah air. Perusahaan ini tidak hanya fokus pada penyediaan infrastruktur, tetapi juga terlibat dalam berbagai inisiatif peningkatan kapasitas sumber daya manusia, seperti program rekrutmen mahasiswa yang digelar secara berkala.

Selain itu, kinerja ZTE Indonesia juga tercatat positif dengan peningkatan laba sebesar 50 persen pada semester pertama 2016. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki fondasi yang kuat untuk mendukung pengembangan teknologi terbaru, termasuk ekosistem TDD di pita 1,4 GHz.

ZTE juga dikenal melalui peluncuran berbagai produk inovatif, seperti yang terjadi pada akhir 2014, yang semakin memperkuat posisinya di pasar telekomunikasi Indonesia. Dengan pengalaman dan komitmen tersebut, ZTE siap menjadi mitra strategis bagi operator dalam mengadopsi teknologi TDD.

Ke depan, pengembangan ekosistem TDD di Indonesia akan sangat bergantung pada permintaan dari operator dan kebijakan pemerintah. ZTE sebagai vendor telah menyatakan kesiapan teknisnya, dan kini tinggal menunggu bagaimana pasar merespons peluang ini.

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU