Selular.id – Telkomsel dan Indosat mencatatkan perlambatan kinerja Average Revenue Per User (ARPU) pada semester I 2025. ARPU Telkomsel turun baik secara tahunan maupun kuartalan, sementara Indosat mengalami penurunan kuartalan meski masih mencatatkan kenaikan tahunan.
Mengutip laporan Info Memo, ARPU Telkomsel tercatat sebesar Rp41.800 pada semester I 2025, turun 7,4% year-on-year (YoY) dari periode yang sama tahun sebelumnya. Secara kuartalan, ARPU anak usaha Telkom Group ini turun 2,8% dari Rp42.400 di kuartal I 2025 menjadi Rp41.200 di kuartal II 2025.
“Meskipun ARPU utama menurun sesuai perkiraan, tren ini tetap konsisten dengan strategi penetapan harga kami yang disiplin dan fokus pada nilai jangka panjang,” jelas manajemen Telkom dalam InfoMemo.
ARPU atau Average Revenue Per User merupakan metrik penting dalam industri telekomunikasi yang mengukur pendapatan rata-rata per pengguna aktif. Penurunan ARPU seringkali menjadi indikator persaingan harga yang ketat atau perubahan pola konsumsi pengguna.
Baca Juga:
Kinerja Indosat: Naik YoY tapi Turun QoQ
Di sisi lain, Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat) melaporkan ARPU sebesar Rp38.900 pada semester I 2025, meningkat 2,5% YoY dari Rp37.100 di periode yang sama tahun 2024. Namun, secara kuartalan terjadi penurunan 1,8% dari Rp39.200 di kuartal I menjadi Rp38.500 di kuartal II 2025.
Manajemen Indosat menjelaskan melalui InfoMemo bahwa basis pelanggan mereka menyusut 5,5 juta menjadi 95,4 juta pelanggan akibat konsolidasi SIM Card. “ARPU untuk pelanggan seluler meningkat pada semester I 2025 menjadi Rp38.900, naik 2,5% atau Rp1.000 lebih tinggi dibandingkan dengan semester I 2024,” tulis pernyataan resmi perusahaan.
Perkembangan ARPU kedua operator ini menarik untuk disimak mengingat persaingan ketat di industri telekomunikasi Indonesia. Seperti dilaporkan sebelumnya oleh Selular.id, XL Axiata justru mencatatkan pertumbuhan ARPU yang signifikan hingga mencapai Rp44.000 pada kuartal sebelumnya.
Dinamika ARPU ini juga perlu dilihat dalam konteks perubahan lanskap kompetisi, termasuk kehadiran pemain baru seperti XLSmart yang mulai mengancam dominasi Telkomsel dan Indosat.
Sejarah menunjukkan bahwa ARPU Telkomsel pernah sangat bergantung pada layanan BlackBerry, seperti dilaporkan Selular.id pada 2015, dimana BlackBerry menyumbang 40% ARPU layanan data Telkomsel.
Perkembangan ARPU di semester kedua 2025 akan menjadi indikator penting untuk melihat apakah tren perlambatan ini bersifat sementara atau menjadi pola jangka panjang di tengah transformasi digital dan persaingan yang semakin ketat di industri telekomunikasi Indonesia.