Selular.id – Sejumlah platform e-commerce besar di Indonesia, termasuk Shopee, Tokopedia, dan TikTok Shop, mulai memberlakukan biaya pemrosesan order kepada seller. Kebijakan ini berlaku mulai pertengahan 2025 dengan besaran Rp1.250 per transaksi, sebagai bagian dari penyesuaian model bisnis di tengah tantangan industri.
Sekretaris Jenderal Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), Budi Primawan, menjelaskan bahwa kebijakan ini tidak terlepas dari dinamika bisnis digital dan regulasi pemerintah. “Industri e-commerce menghadapi tekanan biaya logistik, persaingan ketat, dan keterbatasan pendanaan eksternal. Setiap platform memiliki pertimbangan bisnis masing-masing,” ujar Budi kepada Selular.id, Senin (4/8/2025).
Tokopedia dan TikTok Shop akan menerapkan biaya tersebut mulai 11 Agustus 2025, sementara Shopee lebih dulu memberlakukannya sejak 20 Juli 2025. Biaya ini dikenakan per pesanan yang berhasil dikirim, terlepas dari jumlah item atau nilai transaksi. Bahkan jika terjadi pengembalian dana, biaya tetap tidak dikembalikan.
Dampak pada Seller dan UMKM
Budi mengakui bahwa kebijakan ini sensitif di tengah daya beli masyarakat yang tertekan. Meskipun nominalnya relatif kecil, dampaknya bisa signifikan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan margin tipis. “Platform biasanya mengimbangi dengan promosi atau subsidi ongkir untuk menjaga minat belanja,” tambahnya.
Tokopedia dan TikTok Shop menyatakan bahwa biaya ini akan mendukung program subsidi ongkir dan peningkatan layanan logistik. “Perluasan program ongkir akan meningkatkan visibilitas dan penjualan seller,” jelas pernyataan resmi mereka. Sementara itu, Shopee menyebut kebijakan ini sebagai upaya menyediakan promosi lebih menarik bagi seller.
Baca Juga:
Kolaborasi Kunci Keberlanjutan
Budi menekankan pentingnya dialog terbuka antara platform, asosiasi, dan pemerintah untuk memastikan kebijakan ini tidak membebani seller dan konsumen. “Prinsipnya, kolaborasi menjadi kunci agar industri e-commerce tetap tumbuh,” ujarnya.
Shopee memberikan keringanan bagi penjual baru dengan membebaskan biaya untuk 50 transaksi pertama. Namun, setelah itu, biaya berlaku penuh. Seperti dilaporkan sebelumnya, Kredivo juga terus berinovasi dengan layanan pembayaran digital untuk memudahkan transaksi di e-commerce.
Ke depan, idEA akan memantau dampak kebijakan ini terhadap kepercayaan pengguna dan kinerja seller, terutama di tengah tantangan ekonomi yang masih berlangsung.