
Jakarta, Selular.ID – Model kota pintar yang memanfaatkan teknologi ICT diyakini dapat menjadi solusi bagi permasalahan perkotaan yang ada. Namun besarnya investasi yang dubutuhkan untuk mewujudkannya menjadi kendala utama bagi beberapa daerah. Meski demikian bukan tidak ada jalan sama sekali, paling tidak para kepala daerah dapat memulainya secara bertahap.
Bagi daerah yang memiliki anggaran minim untuk membangun smart city, Mei Zhonghua, President Director ZTE Indonesia memberikan rekomendasi tahapan untuk memulainya. “Kendala utamanya meang dana yang terbataas, tapi bukan tidak mungkin untuk mengembangkan smart city karena bisa dilakukan secara bertahap,” ungkapnya kepada Selular.ID memberi sarannya.
Tahap pertama yang harus dilakukan menurutnya adalah membangun infrastruktur jaringan fiber optic. Tersedianya jaringan yang stabil dan merata menjadi syarat utama dalam pengembangan smart city karena semua perangkat akan terhubung pada sebuah command center.
Setelah jaringan terbangun, pemerintah kota bisa mulai menyediakan sensor di berbagai sudut wilayah yang membutuhkan perbaikan penanganan. “smart city berarti realtime action, untuk itu dibutuhkan banyak sensor untuk bisa mendeteksi lebih dini perubahan yang terjadi,” jelasnya.
Setelah penyediaan sensor, langkah selanjutnya adalah membuat data center yang akan menyimpan data yang dikirim oleh sensor tersebut dan diolah menjadi sebuah data penunjang untuk akhirnya dibuat langkah kebijakan untuk merespon data tersebut.
Yang terakhir harus dilakukan pemerintah kota adalah membuat artificial intelligent dari perangkat yang ada sesuai dengan kebutuhan kota tersebut.