SELULAR.ID – Produk jurnalistik dari kantor berita Reuters akan digunakan Meta AI untuk menjawab pertanyaan pengguna, seputar kondisi terkini yang berkembang di tengah masyarakat.
Kemitraan tersebut akan membuat pengguna bisa mengaktualisasi diri secara realtime dengan pembaruan yang lebih segar. Hanya saja, baik Meta dan induk perusahaan Reuters, Thomson Reuters, tidak mengungkapkan rincian keuangan dari kemitraan tersebut.
Kesepakatan antara Meta dan Thomson Reuters akan menjadi kontrak pertama kedua pihak, dalam beberapa tahun kedepan.
Kerjasama itu muncul usai banyak disinformasi yang ditimbulkan oleh pemberitaan di Facebook, dan mendapatkan kritik dari regulator di AS.
Meta AI, chatbot milik perusahaan Meta, tersedia di berbagai layanannya termasuk Facebook, Whatsapp, dan Instagram. Raksasa media sosial itu tidak mengungkapkan apakah mereka berencana menggunakan konten Reuters untuk melatih model perbendaharaan bahasanya.
Baca juga: Cara Hadapi Kejahatan AI, Harus Gunakan AI
Mengutip Indian Express, juru bicara Reuters mengatakan, pihaknya memberi kompensasi untuk akses produk jurnalistiknya berdasarkan kesepakatan untuk beberapa tahun mendatang.
Reuters sendiri sudah menjalin kemitraan jurnalisme cek fakta dengan Meta, yang dimulai pada tahun 2020.
Perusahaan lain termasuk pembuat ChatGPT OpenAI dan perusahaan rintisan Perplexity yang didukung Jeff Bezos telah menjalin kemitraan AI serupa dengan organisasi berita.
Ikuti informasi menarik lainnya dari Selular.id di Google News
