Minggu, 3 Agustus 2025
Selular.ID -

Start Up Halal Optimis Raih Pendanaan Saat Ada Fenomena Tech Winter

BACA JUGA

JAKARTA, SELULAR.ID – Start up atau perusahaan rintisan halal di Indonesia optimis dapat meraup pendanaan meski fenomena tech winter masih terjadi.

Hal tersebut terungkap di acara Halal Super Angels (HASAN) Demo Day Jakarta 2024, hari Rabu (8/8/2024).

HASAN Venture Capital & Accelerator (HASAN VC) yang berkolaborasi dengan AFSI, BI dan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) yang menggelar acara bertema “Innovate for Impact: Bridging Borders, Building Futures” ini.

Lebih dari 200 investor potensial dari berbagai belahan dunia hadir pada acara ini dan berhasil menjadi wadah akselerasi bagi 18 startup halal inovatif dari Indonesia, Malaysia, dan Singapura.

“Halal Startup Demo Day 2024 merupakan langkah nyata kami dalam mendukung ekosistem startup halal di Indonesia,” ujar Managing Partner HASAN VC, Umar Munshi.

“Kami berharap acara ini dapat menjadi katalisator pertumbuhan industri halal, menarik minat investor baik dari dalam maupun luar negeri, serta menginspirasi lahirnya lebih banyak lagi inovator di bidang halal,” imbuhnya.

Lihat Juga:

Baca juga: Gerilya Eric Schmidt, Bangun Start Up Drone Penyerang Bertenaga AI

Pendanaan Saat Tech Winter

Sementara itu, fenomena tech winter ini kerap digambarkan sebagai kondisi di mana perusahaan start up tidak mampu mendapatkan pendanaan dari investor sehingga harus gulung tikar.

Ketua Umum Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI) Ronald Yusuf Wijaya mengungkapkan, fenomena tech winter memang terjadi dan terasa bagi perusahaan start up di Indonesia.

Namun, menurutnya saat ini merupakan momentum yang tepat bagi calon-calon investor atau pendukung investasi halal, untuk dapat berinvestasi terhadap start up halal di Indonesia.

“Memang beberapa venture capital atau lembaga keuangan sedang menahan diri, karena ketidakpastian global ekonomi, tapi saya yakin investor ritel masih banyak yang melihat peluang untuk support start up halal,” ujar Ronald, Rabu

Peluang investasi itu juga bisa datang karena fear. Dalam beberapa tahun mendatang, industri halal pun kan semakin berkembang,” ujarnya, di Jakarta, Rabu, 7 Agustus 2024.

Di sisi lain, Imam Hartono, Kepala DEKS Bank Indonesia (BI) mengatakan potensi ekonomi digital di Indonesia sangat besar, yakni 40 persen dari ekonomi digital ASEAN.

Kemudian, di Indonesia terdapat lima area atau sektor potensial bagi pengembangan industri halal, di antaranya makanan dan minuman, wisata, kosmetik, fashion dan farmasi.

Baca juga: Keran Pendanaan Start Up di Asia Tenggara Diprediksi Bakal Kembali Mengucur Tahun Depan

Terkait hal tersebut, ia menyebut BI telah berperan dalam mendorong industri halal, terutama dalam penguatan infrastruktur pembayaran.

“Pertama, kami meluncurkan Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS,” ujar Imam.

“Ada sekitar 200 juta pengguna QRIS saat ini dan tidak hanya bisa digunakan secara domestik, tetapi bisa digunakan di lima negara Malaysia, Singapura, Thailand, Korea dan India. Ini termasuk yang ditransaksikan adalah barang halal.”

“Kedua, ada BI Fast, itu untuk payment sistem antara bank, itu sangat cepat murah efisien simple, ini membantu transaksi lembaga keuangan. Ketiga, kami launching SNAP untuk menata atau membangun, meyakinkan governance, perlindungan konsumen dan nasabah,” tandasnya.

Ikuti informasi menarik lainnya dari Selular.id di Google News

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU