Selular.ID – Pasar kripto dalam satu pekan terakhir mengalami penurunan harga yang cukup signifikan.
Penurunan yang terjadi disinyalir merupakan akibat dari beberapa faktor diantaranya seperti kekhawatiran resesi di AS pasca rilis data sektor ketenagakerjaan pekan lalu, potensi tekanan jual 17 ribu lebih kreditur Mt. Gox yang telah menerima pengembalian aset kriptonya, kebijakan bank sentral Jepang untuk menaikkan suku bunga dan mengurangi pembelian surat utang, serta masih relatif minimnya pertumbuhan adopsi kripto lebih lanjut dari produk-produk yang ada di ekosistem terdesentralisasi.
Baca juga: Pintu Jadi Pedagang Kripto Pertama Mendapatkan Lisensi Penuh
Melansir CoinMarketCap pada Senin (5/8/2024), Bitcoin merosot lebih dari 15% dan menyentuh level $49.700 dari level $59.500.
Ethereum terkoreksi lebih dalam ke level $2.200 dari $2.760. Pada hari ini, Selasa (6/8/2024), recovery mulai terlihat dengan Bitcoin kembali ke level $55.800 dan Ethereum ke $2.500.
Merespon kondisi tersebut, Crypto Analyst Reku, Fahmi Almuttaqin mengatakan laju penurunan harga Bitcoin di bawah $60.000 ini tergolong cepat, sebab dalam kurun waktu sekitar 24 jam, Bitcoin telah turun lebih dari 15% dengan level terendah $49.000 yang terjadi Senin malam tadi sekitar pukul 20:30 WIB (5/8).
“Penurunan pada tingkat tersebut untuk Bitcoin sebagai aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar bukan merupakan sesuatu yang sering terjadi, sehingga menarik untuk dicermati dan dianalisis lebih lanjut,” ujar Fahmi.
Strategi Potensial Bagi Investor
Indeks Fear & Greed yang mengukur sentimen pasar berdasarkan data volatilitas, market momentum, dan sosial media, menunjukkan area extreme fear di angka 17 yang terakhir kali terjadi pada Juli 2022 lalu.
“Situasi extreme fear menurut indikator ini dapat dikatakan merupakan salah satu waktu terbaik untuk melakukan pembelian aset kripto di pasar. Investor dapat mengoptimalkan kondisi ini untuk membeli Bitcoin di harga yang relatif lebih rendah dari beberapa bulan sebelum penurunan drastis terjadi,” ujarnya.
“Investor Bitcoin dari pasar modal AS juga tidak terlihat mengambil reaksi besar atas koreksi yang terjadi. Hal ini dapat dilihat dari angka netflow ETF Bitcoin dan Ethereum spot yang tidak terlihat mengalami penarikan dana pada level yang tidak biasa. ETF Ethereum spot bahkan membukukan netflow positif sebesar $48,8 juta pada perdagangan hari Senin lalu (4/8/2024),” tutup Fahmi.