Jakarta, Selular.ID – Didukung penuh oleh Kemendag dan Kemenperin, Menkominfo Rudiantara (3/7/2015) sudah menandatangani Peraturan Menteri yang mewajibkan produsen ponsel memenuhi syarat kandungan lokal untuk smartphone 4G jika ingin memasarkan produknya di Indonesia. Dalam aturan tersebut semua smartphone LTE yang akan masuk ke Indonesia pada Januari 2017 nanti harus memiliki kandungan lokal minimal 30 persen.
Proses pengeluaran kebijakan ini menurut Rudiantara sudah memenuhi unsur good governance karena sudah dilakukan konsultasi publik. Seluruh stakeholder pun sudah diajak berdiskusi untuk merumuskan aturan ini. Selanjutnya, mengenai formulasi penghitungan komposisi kandungan lokal yang harus ada, menteri yang akrab dipanggil Chief RA ini menyerahkan sepenuhnya kepada Kementrian Perindustrian untuk menentukannya.
Harry K. Nugraraha, Country Manager Intel Indonesia, menyambut baik keputusan tersebut, karena dapat menjadi panduan bagi pertumbuhan industri ICT di Indonesia, khususnya smartphone yang terus booming. Dengan pontensi pasar yang luas dan kemampuan sumber daya manusia yang handal, Harry yakin, kelak Indonesia akan menjadi salah satu produsen smartphone dan tablet yang disegani.
Meski demikian, Harry menilai perlu waktu dan konsistensi agar kebijakan tersebut in-line dengan kebutuhan dunia usaha yang terus berkembang. Dalam hal ini, ia menilai pemerintah perlu lebih memfasilitasi agar para pemain di bidang ini yakin bahwa pasar Indonesia prospektif untuk digarap.
“Sebaiknya pemerintah segera menerapkan pada priorritas dan skala bisnis yang ingin dicapai. Misalnya, mulai dulu dari industri perakitan dan komponen pendukung, setelah itu baru masuk ke riset dan pengembangan”, ujar Harry.
Di sisi lain, Harry juga setuju pengembangan software lebih diprioritaskan, karena hal ini dapat menjadi kekuatan Indonesia bersaing di pasar global.
“Ketimbang bersaing di sisi hardware, Indonesia lebih berpeluang menjadi pemasok software dan desain, karena hal ini didukung oleh SDM yang tak kalah dengan negara lain”, pungkasnya.