Selular.ID – Yup layanan aggregator pay later meluncurkan fitur ‘Bayar E-Commerce’ disediakan oleh institusi finansial yang terdaftar dan diawasi oleh OJK.
Platform ini dioperasikan oleh PT Finture Tech Indonesia, penyelenggara Inovasi Keuangan Digital (IKD) yang tercatat pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Edwin Rudiyanto, Brand Manager Finture Group mengungkapkan bukan hanya membantu para pengguna dari berbagai generasi tak terkecuali Gen Z dan millenial, namun juga membantu perkembangan e-commerce yang dapat mendorong ekonomi digital Tanah Air.
“Yup diharapkan bisa menjadi jembatan bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan keseharian dalam melakukan transaksi secara online maupun offline,”terang Edwin.
Pada kesempatan ini, Yup ingin memperkenalkan program terbaru Bayar E-Commerce,’ yang merupakan fitur dalam aplikasi Yup.
Sebagai agregator paylater yang membantu para pengguna untuk melakukan pembayaran melalui Virtual Account (VA) saat berbelanja di platform e-commerce dan marketplace, dengan jumlah transaksi mulai dari IDR 50.000.
“Kami memberikan akses (sebagai aggregator) dan bekerja sama dengan lembaga keuangan untuk layanan pembayaran saat berbelanja di berbagai e-commerce dengan fitur pilihan cicilan hingga 3, 6, dan 12 bulan”, tambah Edwin.
Baca Juga:Penggunaan Paylater Saat Belanja Di E-commerce Naik 28,2%
Fitur ini sangatlah mudah untuk digunakan, pengguna hanya perlu melihat langkah-langkahnya pada menu ‘Bayar E-Commerce’ di aplikasi Yup sebelum melakukan transaksi.
“Kami menyediakan akses yang mudah serta memobilisasi masyarakat Indonesia untuk berpartisipasi aktif di ekonomi digital dengan melakukan transaksi di berbagai e-commerce di Indonesia,” tutur Edwin.
Yup memiliki beberapa akun media sosial, diantaranya yakni akun Instagram @thinkyup.id dan website yupindonesia.com.
Pengguna Yup dapat mengakses informasi mengenai Yup dari akun-akun tersebut untuk dapat lebih tahu akan program dan layanan yang disediakan oleh Yup.
Aplikasi Yup dapat dengan mudah ditemukan dan diunduh melalui Google PlayStore maupun AppStore
Seperti diketahui, tren belanja online terus mengalami peningkatan, ketua Dewan Pembina Asosiasi E-Commerce Indonesia juga menyatakan bahwa lebih dari setengah ekonomi digital berasal dari e-commerce.
Bahkan, tahun ini transaksi e-commerce diperkirakan bisa mencapai Rp600 triliun sampai Rp700 triliun, untuk semua jenis e-commerce [Databoks].
Tren ini terus berlanjut hingga tahun 2023, di mana kunjungan berbagai situs e-commerce di Indonesia terus mengalami peningkatan.
Baca Juga:Luncurkan Layanan Buy Now Pay Later, Apple Curi Kue Perusahaan Fintech
Data ini juga diyakini sebagai proyeksi positif dari perkembangan e-commerce di Indonesia yang semakin menunjukan taringnya sebagai penopang ekonomi digital dalam negeri pada 2023.
