Selular.ID – Apakah jumlah mitra pengemudi ojek online khususnya Gojek masih aman?
Pasalnya, dalam sebuah riset menunjukkan 66% pengemudi ojek online dan kurir ingin bekerja sebagai ‘pekerja kantoran’.
Meski demikian, Gojek mencatat jumlah mitra pengemudi ojol masih aman.
Head of Region and External Affairs Gojek Gede Manggala mengatakan, perusahaan berfokus pada keseimbangan jumlah konsumen dan mitra pengemudi di suatu wilayah.
TONTON JUGA:
“Jadi indikatornya itu supply dan demand,” kata dia, pekan lalu.
Gojek akan mengkaji jumlah mitra pengemudi taksi dan ojek online, serta besaran permintaan layanan di suatu kota.
Baca juga: Asyik! Gojek Berikan THR ke Para Mitra Pengemudi
“Kalau kami catat kurang, maka kami buka pendaftaran baru,” katanya.
“Jadi yang menjadi perhatian kami yakni konsumen tidak boleh menunggu lama.”
“Driver taksi dan ojek online juga tidak boleh kecewa karena persaingan ketat,” lanjutnya.
Berdasarkan indikator itu, Gede menyampaikan bahwa pasokan mitra pengemudi ojek online atau ojol Gojek cukup.
Namun sebelumnya ada hasil penelitian Mahasiswa Doktoral London School of Economic (LSE) Muhammad Yorga Permana terhadap 1.000 kurir dan pengemudi ojek online (ojol).
Hasil penelitian itu menunjukkan 66% dari mereka ingin menjadi pekerja kantoran.
Dua pertiga dari mereka mengungkapkan bahwa jika dapat memilih, mereka lebih memilih pekerjaan tradisional dengan jam kerja 9 sampai 5 daripada menjadi pengemudi ojek online.
Ada tiga hal yang mendorong pengemudi ojek online atau ojol kini ingin menjadi pekerja kantoran.
Ketiganya yakni janji terkait pendapatan yang mereka nilai tidak sesuai, jumlah pesaing atau pengemudi ojek online tumbuh signifikan, dan guncangan ekonomi akibat pandemi corona.
Penelitian tersebut, Yoga lakukan terhadap ojol di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) pada 2021 – 2022.
Menanggapi hal itu, Gede menyampaikan bahwa perusahaan memberikan fleksibilitas kepada mitra pengemudi untuk mendapatkan tambahan penghasilan.
Berdasarkan data Gojek, driver taksi dan ojek online yang bergabung di platform beroperasi secara part time.
Rinciannya yakni 64% mitra pengemudi taksi online GoCar, dan 55% mitra pengemudi ojek online GoRide.
Sebelumnya Komisaris GoTo Gojek Tokopedia Agus D.W Martowardojo mengatakan, perusahaan telah menggaet 2,5 juta mitra pengemudi taksi dan ojek online.
“Memang mungkin kalau mereka ada kesempatan untuk bisa bekerja tetap sebagai pegawai, mungkin mereka mau,” kata Agus akhir bulan Maret lalu.
Namun, jika kesempatan kerja tetap itu belum tersedia, pengemudi ojek online tetap bisa mendapat penghasilan melalui aplikasi Gojek.
Selain itu, ada juga pegawai kantoran maupun mahasiswa yang membuka toko di Tokopedia.
Baca juga: 5 Handphone Baterai Jumbo 6.000 mAh Harga Mulai Rp1 Jutaan, Cocok saat Ramadan dan Lebaran