Jumat, 1 Agustus 2025

5 Point Yang Dapat Mendigitalisasi Indonesia Dari Sektor Fintech

BACA JUGA

Selular.ID – Ada 5 hal yang harus dilakukan untuk mendigitalisasi dari sektor Fintech, menurut Gubernur Bank Indonesia.

Perry Warjiyo yang menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia tersebut menghadiri acara gelaran 4th Indonesia Fintech Summit (IFS) dan Bulan Fintech Nasional 2022.

Dikesempatan itu juga hadir dari berbagai elemen instansi yakni Pemerintah Indonesia, Asosiasi, dan pelaku usaha keuangan digital (fintech) dari lokal maupun mancanegara, yang mana pastinya untuk mendorong edukasi fintech dan mendukung juga pemulihan ekonomi nasional.

Pada perhelatan tersebut Perry Warjiyo menyampaikan apresiasi kepada regulator, asosiasi terkait, dan industri terhadap implementasi berbagai inisiatif Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia  (BSPI) 2025 yang begitu cepat mendigitalkan ekonomi Indonesia.

Atas hal tersebut, dalam Presidensi G20 2022, dunia telah mengakui transformasi digital Indonesia.

Dalam Presidensi tersebut, terdapat kesepakatan cross border payment, sehingga diperkirakan enam tahun ke depan pembayaran antar negara akan semakin erat, cepat, murah dan aman.

Selain itu, telah disepakati desain konseptual untuk Central Bank Digital Currency (CDBC) untuk mendorong transaksi cross border serta inklusi keuangan yang mendukung UMKM, kaum muda dan perempuan.

“Hal yang terpenting dalam digitalisasi adalah aktivitas, risiko, dan regulasi serta supervisi. Let’s digitalize Indonesia for better future,” pungkas Gubernur Perry.

Lebih lanjut, Gubernur Perry menegaskan ada 5 (lima) langkah penting untuk mendigitalisasi Indonesia, yaitu :

  1. Satu bahasa layanan pembayaran dan jasa keuangan melalui QRIS yang telah mencapai 30 juta pengguna, Standar Nasional Open API (SNAP) dengan 87 jenis servis yang akan terus diperluas, dan pengaturan data yang mencakup data publik, data kontraktual, dan data privat.
  2. Satu bangsa melalui pengaturan konsolidasi industri jasa pembayaran yang berbasis klaster sehingga terbangun kolaborasi dalam ekosistem pembayaran bank dan non bank untuk berkompetisi secara global.
  3. Satu nusa melalui 3i yaitu interkoneksi, interoperabilitas dan integrasi antara lain pada pasar uang dan operasi moneter, BI-FAST dengan RTGS dan GPN.
  4. Pembentukan market conduct dan pricing policy untuk persaingan industri sehat.
  5. Digital rupiah yang akan mencakup penerbitan, pemusnahan dan transfer antar bank.

Saat ini BI tengah menjajaki teknologi yang digunakan untuk Rupiah Digital. Ke depan Rupiah Digital dapat diimplementasikan pada Operasi Moneter (OM) dan Pasar Uang.

Tidak menutup kemungkinan pelaku sistem pembayaran kritikal akan menjadi wholesaler untuk Rupiah Digital ini.

Baca juga : Tujuh Bank Digital Terbaik Di Indonesia, Kamu Pakai Yang Mana?

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU