8 July 2014 16:00
Penjualan komputer personal (PC) secara global terus mengalami penurunan. Firma riset Gartner meyakini kemungkinan di 2015 mendatang akan menjadi tahun di mana jumlah perangkat tablet akhirnya melampaui jumlah pengapalan PC di seluruh dunia.
Laporan terbaru perusahaan meramalkan bahwa jumlah PC tradisional (yang meliputi desktop dan notebook) dan perangkat ultramobile akan mencapai 317 juta pada tahun 2015. Ada sedikit kenaikan dari perkiraan 308 juta unit di tahun ini. Salah satu imbasnya karena banyak perusahaan mulai mengganti PC mereka yang lebih tua, menjelang akhir dari sistem operasi Windows XP , yang dihentikan oleh Microsoft.
Sebaliknya, Gartner memperkirakan bahwa jumlah perangkat tablet akan meningkat dari 256 juta pada 2014 menjadi 321 juta unit di tahun berikutnya. Penjualan tablet yang menguat menimbulkan dampak negatif bagi pertumbuhan PC di pasar negara berkembang, di mana perangkat pertama yang dimiliki konsumen adalah smartphone, diikuti oleh tablet. Komputer menunjukkan tingkat adopsi yang lambat di pasar-pasar ini.
Tablet berbasis Android disinyalir akan terus memiliki pangsa pasar tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Dalam sebuah rilis yang dikirimkan Strategy Analytics terkait laporan Q1 2014 memaparkan bahwa pangsa pasar pengiriman global tablet Android akan unggul dengan 65.8 persen, diikuti iOS 28.4 persen, dan 5.8 persen dari Windows. Meski data terbaru Gartner tidak menyebut nama vendor, namun banyak yang menduga tentu hasil ini disumbang oleh Samsung Galaxy Tab. Perangkat Samsung memang menjangkau berbagai kalangan, mulai dari atas, menengah, hingga bawah. Tergantung dari spesifikasi dan harga.
Sementara itu, pengiriman smartphone disebut-sebut bakal mencapai 1.86 miliar unit tahun ini. Meningkat dari 1.8 miliar pada tahun 2013. Terakhir, Gartner memprediksi bahwa angka tersebut akan naik sebesar 5 persen pada tahun 2015 (menembus 1.95 miliar unit dikirimkan per tahun), karena dibarengi faktor penurunan harga ponsel.
“Gelombang adopsi berikutnya akan didorong oleh harga yang lebih rendah, ketimbang fungsi superior,” kata Ranjit Atwal, direktur riset di Gartner. (Choi)
Sumber : http://www.gartner.com/
