Rabu, 10 Desember 2025
Selular.ID -

IBM Akuisisi Confluent Rp 183 Triliun, Terbesar Kedua Setelah Red Hat

BACA JUGA

Selular.id – IBM secara resmi mengumumkan akuisisi terhadap perusahaan platform data streaming, Confluent, dengan nilai mencapai 11 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 183 triliun.

Akuisisi besar-besaran ini bertujuan memperkuat kemampuan IBM dalam pengolahan data real-time untuk mendukung percepatan penerapan kecerdasan buatan (AI) dan komputasi hybrid cloud.

Kesepakatan yang telah disetujui oleh dewan direksi kedua perusahaan ini diperkirakan akan rampung pada pertengahan tahun 2026.

Jika terealisasi, akuisisi Confluent akan menjadi yang terbesar kedua dalam sejarah IBM, setelah pembelian Red Hat senilai 34 miliar dolar AS pada tahun 2019.

Langkah strategis ini menegaskan fokus IBM untuk terus berekspansi di ranah teknologi data dan AI, melanjutkan tren akuisisi seperti yang terlihat dalam akuisisi Equine Global untuk transformasi digital dan McD Tech Labs untuk layanan restoran berbasis AI.

CEO IBM, Arvind Krishna, menjelaskan bahwa kolaborasi dengan Confluent akan mempermudah perusahaan-perusahaan dalam menerapkan teknologi generative dan agentic AI dengan lebih cepat dan efisien ke berbagai sistem.

“Bersama Confluent, IBM akan mempermudah perusahaan untuk menerapkan teknologi generative dan agentic AI dengan lebih baik dan cepat ke berbagai sistem, mulai dari aplikasi hingga sistem penghubung aplikasi atau API,” jelas Krishna dalam pernyataan resminya.

Ia menambahkan, akuisisi ini akan mengurangi kompleksitas yang dihadapi IBM dalam mengelola dan mengalirkan data dari berbagai sumber, baik dari public cloud, private cloud, hingga data center.

Di sisi lain, CEO dan Co-founder Confluent, Jay Kreps, menyambut positif rencana integrasi ini.

“Kami antusias dengan peluang untuk bergabung dengan IBM dan mempercepat strategi kami melalui keahlian pemasaran, skala global, dan portofolio luas yang dimiliki mereka,” ujarnya.

Sinergi ini diharapkan dapat memperluas jangkauan platform Confluent yang berbasis teknologi open source Apache Kafka.

Mengenal Confluent dan Perannya di Era AI

Confluent dikenal sebagai penyedia platform data streaming yang dibangun di atas teknologi Apache Kafka.

Platform ini berfungsi untuk mengalirkan data secara cepat dan efisien dalam sebuah sistem dengan latensi yang sangat rendah.

Dalam arsitektur teknologi modern, kemampuan untuk memproses, menghubungkan, dan mengalirkan data antar sistem secara real-time menjadi fondasi kritis untuk aplikasi berbasis AI, analitik canggih, dan layanan cloud-native.

Produk-produk yang ditawarkan Confluent mencakup layanan data streaming, konektor, stream governance, pemrosesan aliran data, hingga fitur canggih seperti Confluent Intelligence dan streaming agents.

Portofolio tersebut tersedia dalam berbagai bentuk layanan, termasuk Confluent Cloud, Confluent Platform, WarpStream, dan Confluent Private Cloud.

Platform ini dirancang untuk menjawab salah satu tantangan terbesar dalam TI modern: membangun data pipelines berlatensi rendah yang dibutuhkan untuk mendukung AI dan aplikasi masa depan.

Strategi IBM Memperkuat Posisi di Pasar Hybrid Cloud dan AI

Akuisisi Confluent bukanlah langkah pertama IBM dalam memperkuat genggamannya di pasar teknologi masa depan.

Sebelumnya, akuisisi monumental terhadap Red Hat telah mengubah lanskap bisnis IBM, memberinya pijakan kuat di dunia hybrid cloud dan open source.

Kini, dengan membawa Confluent ke dalam naungannya, IBM secara jelas menargetkan pilar berikutnya: data real-time sebagai bahan bakar utama AI.

Arvind Krishna menegaskan bahwa akuisisi ini akan memungkinkan IBM menghadirkan “platform smart data” yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan AI di tingkat perusahaan.

Dalam dinamika bisnis yang kompetitif, kemampuan untuk mengambil keputusan berbasis data secara instan menjadi pembeda utama.

Platform data streaming Confluent diharapkan dapat menjadi tulang punggung untuk layanan AI IBM, memungkinkan pelanggan untuk menganalisis dan bertindak atas data segera setelah data itu dihasilkan.

Analis Jefferies, Brent Thill, bahkan telah menilai bahwa IBM dan Confluent merupakan pasangan yang cocok.

Dalam risetnya, Thill menilai Confluent mampu menjawab tantangan arsitektur TI modern, yang selaras dengan visi IBM.

Langkah akuisisi besar ini juga mencerminkan strategi pertumbuhan IBM yang agresif, mengingat sejarah panjang perusahaan dalam mengakuisisi aset teknologi strategis, termasuk paten-paten yang pernah dibeli oleh Google dari IBM di masa lalu.

Dengan kesepakatan yang ditargetkan selesai pada 2026, proses integrasi antara dua raksasa teknologi ini akan menjadi sorotan industri.

Kesuksesan integrasi Red Hat memberikan preseden positif, namun tantangan dalam menyatukan budaya, teknologi, dan roadmap produk tetap ada.

Jika berjalan lancar, kombinasi kekuatan hybrid cloud IBM dan kemampuan data streaming real-time Confluent berpotensi menciptakan penawaran yang sulit ditandingi di pasar enterprise yang semakin haus akan solusi AI yang terintegrasi dan siap pakai.

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU