Senin, 22 Desember 2025
Selular.ID -

Fitur Pencarian Pixel 9 Kini Lebih Fokus pada Konten YouTube Shorts

BACA JUGA

Selular.id – Google dikabarkan sedang menguji perubahan signifikan pada fitur pencarian di layar utama (home screen) perangkat Pixel terbarunya.

Perubahan ini membuat pencarian lebih mengutamakan konten dari YouTube Shorts dibandingkan hasil pencarian web tradisional, sebuah langkah yang menuai kritik dari beberapa pengguna karena dianggap kurang praktis untuk penggunaan sehari-hari.

Uji coba ini pertama kali dilaporkan oleh media Android Central, yang mengamati perilaku baru pada Google Pixel 9 Pro XL.

Saat pengguna mengetuk kolom pencarian di bagian bawah layar utama, yang biasanya langsung membuka antarmuka pencarian Google dengan saran dan riwayat, kini justru menampilkan umpan konten video pendek YouTube Shorts.

Untuk mendapatkan hasil pencarian web konvensional, pengguna harus mengetikkan kueri terlebih dahulu.

Perubahan ini menggeser fungsi utama widget pencarian yang selama ini menjadi pintu cepat ke informasi dari web. Alih-alih menjadi alat pencarian universal, widget tersebut kini berperan lebih sebagai pemacu (driver) untuk menonton konten video pendek.

Google, melalui juru bicaranya, mengonfirmasi bahwa ini adalah bagian dari uji coba terbatas untuk mengumpulkan umpan balik dari pengguna.

YouTube on Pixel 7 Pro

Fitur pencarian di layar utama Pixel merupakan salah satu keunggulan yang membedakan perangkat ini dari smartphone Android lainnya.

Integrasi yang dalam dengan layanan Google memungkinkan akses cepat ke informasi, asisten, dan riwayat.

Perubahan menuju fokus pada YouTube Shorts ini dinilai oleh beberapa pengamat sebagai upaya Google untuk lebih mendorong engagement pada platform video pendeknya, yang tengah bersaing ketat dengan TikTok dan Reels dari Instagram.

YouTube Shorts sendiri dalam beberapa tahun terakhir mendapatkan perhatian dan investasi besar dari Google.

Platform ini tidak hanya menawarkan konten hiburan cepat, tetapi juga telah berkembang menjadi saluran penghasilan bagi kreator.

Seperti pernah dilaporkan Selular.id, YouTube secara resmi membuka monetisasi untuk Shorts di awal 2023, membuka peluang cuan bagi para pembuat konten.

Bahkan, perkembangan terbaru menunjukkan bahwa YouTube Shorts kini lebih menguntungkan dibanding video panjang bagi sebagian kreator, berkat model pembagian pendapatan yang menarik.

Uji coba ini bukan kali pertama Google mengintegrasikan Shorts secara agresif ke dalam produknya.

Platform video pendek ini telah menjadi bagian yang sulit dipisahkan dari aplikasi YouTube utama.

Google juga terus berinovasi dengan fitur-fitur seperti kolaborasi dan bahkan alat bantu kecerdasan buatan seperti Veo untuk memudahkan produksi konten.

YouTube Premium homepage on Android

Respons Pengguna dan Masa Depan Fitur Pencarian

Respons awal dari pengguna yang terpilih dalam uji coba ini terbilang beragam, namun cenderung kritis.

Bagi pengguna yang sering memanfaatkan pencarian cepat untuk mengecek fakta, membuka situs web, atau mencari informasi praktis, perubahan ini dianggap sebagai langkah mundur.

Widget pencarian kehilangan esensi “pencarian”-nya dan berubah menjadi sekadar shortcut ke hiburan.

Di sisi lain, bagi pengguna yang memang gemar menghabiskan waktu dengan menonton YouTube Shorts, fitur ini mungkin akan terasa memudahkan.

Mereka bisa langsung disuguhi aliran konten video tanpa perlu membuka aplikasi YouTube terlebih dahulu.

Namun, pertanyaannya adalah apakah kelompok pengguna ini mewakili mayoritas pengguna Pixel, yang notabene adalah perangkat premium dengan fokus pada produktivitas.

Google terkenal dengan budaya pengujian fitur (A/B testing) yang ekstensif. Banyak fitur yang diuji pada segelintir pengguna sebelum akhirnya diluncurkan secara luas, diubah, atau bahkan dibatalkan sama sekali berdasarkan umpan balik.

Uji coba pada fitur pencarian Pixel ini tampaknya mengikuti pola yang sama. Keputusan untuk mengubah atau mempertahankan perilaku baru ini akan sangat bergantung pada data engagement dan sentimen pengguna yang dikumpulkan.

YouTube on Pixel 7 Pro

Perubahan ini juga memantik pertanyaan tentang strategi integrasi produk Google ke depannya.

Sebagai perusahaan yang menguasai mesin pencarian terbesar di dunia, mendorong pengguna menjauhi pencarian web dan mendekati konten video yang dikurasi algoritma adalah langkah yang menarik untuk diamati.

Apakah ini pertanda pergeseran prioritas, atau sekadar eksperimen untuk melihat batasan integrasi antar-platform?

Bagi pengguna Pixel yang tidak menyukai perubahan ini, saat ini belum ada opsi untuk menonaktifkannya secara manual dalam uji coba.

Satu-satunya jalan adalah memberikan umpan balik melalui kanal resmi yang disediakan Google.

Nasib fitur pencarian di layar utama Pixel ini, apakah akan kembali seperti semula, tetap seperti sekarang, atau menemukan bentuk kompromi, masih harus ditunggu hasil dari periode pengujian ini.

Eksperimen Google ini sekali lagi menunjukkan betapa dinamisnya dunia antarmuka pengguna dan pengalaman perangkat mobile.

Fitur yang dianggap sebagai standar dan praktis hari ini, bisa saja berubah esok hari demi mengecek tren engagement atau mendorong penggunaan layanan tertentu.

Bagi pengguna setia Pixel, ini adalah pengingat bahwa bahkan fitur inti pun tidak kebal dari perubahan.

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU