Senin, 24 November 2025
Selular.ID -

Jenis Modus Penipuan di Facebook Marketplace Indonesia, Waspada!

BACA JUGA

Selular.id – Facebook Marketplace menjadi platform jual beli yang semakin populer di Indonesia, namun di balik kemudahannya tersimpan berbagai modus penipuan yang mengintai pengguna.

Platform ini menjadi sasaran empuk bagi para penipu yang memanfaatkan kelengahan pengguna dengan berbagai skema canggih.

Modus penipuan di Facebook Marketplace sangat beragam, mulai dari penjual fiktif, barang tidak sesuai deskripsi, hingga pembeli palsu yang berpura-pura transfer uang.

Jika tidak berhati-hati, pengguna bisa kehilangan uang, data pribadi, bahkan akun Facebook mereka sendiri.

Situasi ini semakin memprihatinkan mengingat transaksi harian di e-commerce melonjak 26% selama pandemi dan terus meningkat hingga saat ini.

Para pelaku penipuan terus mengembangkan metode mereka dengan memanfaatkan celah keamanan dan kelalaian pengguna.

Transaksi yang dilakukan di luar sistem resmi Facebook membuat korban seringkali kesulitan melacak dan memulihkan uang yang hilang.

Penting bagi pengguna untuk mengenali berbagai jenis penipuan yang sering terjadi agar bisa bertransaksi dengan aman.

Modus Pembayaran Voucher Digital

Salah satu modus klasik yang sering terjadi di Facebook Marketplace Indonesia adalah penipuan pembayaran lewat voucher digital.

Dalam skema ini, penjual palsu meminta pembeli membayar barang menggunakan kode voucher seperti Google Play Gift Card, Steam Wallet, atau saldo e-wallet seperti GoPay, Dana, atau Ovo.

Setelah kode dikirim, pelaku langsung memblokir pembeli atau menghapus akunnya, dan barang yang dijanjikan tidak pernah dikirim.

Modus ini sangat berbahaya karena uang dalam bentuk voucher digital hampir tidak mungkin untuk dilacak atau dikembalikan.

Pelaku biasanya menawarkan harga yang jauh di bawah pasaran untuk memancing korban.

Cara menghindari modus ini cukup sederhana: jangan pernah membayar penjual dengan voucher digital sebelum barang diterima.

Gunakan hanya fitur pembayaran resmi Facebook atau lakukan transaksi COD di tempat aman untuk meminimalkan risiko penipuan.

GoPay sendiri telah memberikan tips jaga keamanan digital termasuk menghindari pembayaran dengan metode tidak resmi.

Transfer Bank dan E-Wallet Palsu

Modus lain yang juga marak adalah penipuan transfer bank atau e-wallet palsu, di mana pelaku mengirim bukti transfer palsu agar korban segera mengirim barang.

Padahal, uang tersebut belum benar-benar masuk ke rekening.

Pelaku biasanya menggunakan aplikasi edit foto untuk memalsukan bukti transfer sehingga terlihat meyakinkan.

Banyak pembeli atau penjual yang lengah karena percaya pada bukti visual tanpa melakukan pengecekan saldo terlebih dahulu.

Pelaku sering menggunakan tekanan psikologis dengan meminta barang segera dikirim karena berbagai alasan mendesak.

Modus ini termasuk dalam lima modus penipuan online yang paling sering terjadi menurut catatan terbaru.

Tips menghindari kejadian seperti ini adalah jangan pernah mengirim barang sebelum memverifikasi langsung saldo di rekening atau aplikasi mobile banking.

Pastikan uang telah benar-benar masuk dan dapat ditarik sebelum melakukan pengiriman barang.

Verifikasi melalui aplikasi banking resmi lebih dapat diandalkan daripada sekadar melihat screenshot.

Modus Overpayment atau Kelebihan Transfer

Di Indonesia, modus overpayment atau “kelebihan transfer” juga sering terjadi di Facebook Marketplace dan platform jual beli daring lainnya.

Biasanya, pelaku berpura-pura sudah mentransfer uang lebih dari harga barang, dengan alasan salah nominal atau biaya pengiriman yang keliru.

Mereka kemudian meminta korban untuk mengembalikan selisihnya.

Setelah korban mengirimkan uang “pengembalian”, pelaku justru membatalkan transfer awal atau menggunakan bukti transfer palsu, sehingga korban kehilangan uang dua kali lipat.

Modus ini sangat licik karena memanfaatkan sifat jujur korban.

Pelaku mengirim screenshot bukti transfer palsu yang tampak meyakinkan, lengkap dengan logo bank dan waktu transaksi, padahal uangnya belum benar-benar masuk ke rekening korban.

Beberapa pelaku bahkan menggunakan nomor rekening yang sudah tidak aktif atau sengaja melakukan kesalahan transfer agar bisa meminta pengembalian.

Penipuan Barang dan Pengiriman

Di Indonesia, modus penipuan barang dan pengiriman menjadi salah satu yang paling sering memakan korban di Facebook Marketplace.

Penjual palsu menawarkan barang dengan harga menarik dan spesifikasi menggiurkan, namun ketika barang sampai, ternyata tidak sesuai dengan deskripsi atau bahkan barang yang berbeda sama sekali.

Beberapa modus yang sering ditemui termasuk pengiriman barang bekas yang diklaim baru, barang KW yang dianggap original, atau bahkan pengiriman batu dan barang tidak berharga lainnya.

Pelaku biasanya menggunakan foto barang milik orang lain atau foto dari internet untuk menipu calon pembeli.

Risiko keamanan data juga perlu diperhatikan, mengingat ratusan ribu data pengguna Marketplace Facebook pernah bocor yang memperparah kerentanan pengguna.

Data pribadi yang dibagikan selama transaksi bisa disalahgunakan untuk keperluan yang tidak bertanggung jawab.

Untuk melindungi diri dari berbagai modus penipuan ini, pengguna disarankan selalu menggunakan fitur pembayaran resmi Facebook Marketplace, melakukan transaksi di tempat umum yang aman untuk COD, dan memverifikasi reputasi penjual sebelum bertransaksi.

Telkomsel mengajak masyarakat aktif melaporkan modus penipuan online kepada pihak berwajib untuk membantu memutus mata rantai kejahatan digital.

Perkembangan teknologi digital membawa kemudahan sekaligus tantangan baru dalam bertransaksi online.

Kesadaran dan kewaspadaan pengguna menjadi kunci utama untuk mencegah menjadi korban penipuan di platform jual beli seperti Facebook Marketplace.

Edukasi berkelanjutan tentang modus-modus terbaru diperlukan agar masyarakat dapat beradaptasi dengan cepat terhadap ancaman keamanan digital yang terus berkembang.

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU