Selular.ID – Sesuai laporan terbaru dari Organisasi Kekayaan Intelektual Dunia (WIPO), China mengajukan jumlah permohonan paten tertinggi sepanjang 2024, memperkuat dominasi terhadap aktivitas kekayaan intelektual global.
Seperti dilaporkan media terkemuka Hong Kong – South China Morning Post, China mencatat 1,8 juta permohonan paten tahun lalu, hampir setengah dari seluruh pengajuan paten global, dan lebih dari tiga kali lipat jumlah yang diajukan di Amerika Serikat. AS berada di peringkat kedua, diikuti oleh Jepang, Korea Selatan, dan Jerman.
Apa yang melatarbelakangi rekor jumlah paten China?
Pada 2024, China menerbitkan lebih dari 1 juta paten, sementara AS memberikan 319.815 paten. Laporan tersebut menyoroti bahwa China menyetujui 124.000 paten lebih banyak dibandingkan tahun 2023 — peningkatan 27 kali lipat dibandingkan AS, yang hanya menerbitkan 4.570 paten tambahan.
WIPO melaporkan rekor 3,7 juta permohonan paten di seluruh dunia pada tahun 2024, menandai peningkatan 4,9 persen dari tahun 2023 dan pertumbuhan lima tahun berturut-turut. Sekitar 2,1 juta paten diberikan secara global selama tahun tersebut.
Tercatat, pengajuan paten China tumbuh 9 persen dari tahun ke tahun, dengan sekitar 153.000 tambahan permohonan dibandingkan dengan tahun 2023.
Pangsa pengajuan paten China dalam pengajuan paten global telah meningkat dari 34,6 persen pada 2014 menjadi 49,1 persen pada 2024.
Selain paten, China juga memimpin dalam pengajuan merek dagang dan desain. Pemohon China mengajukan sekitar 7,3 juta permohonan merek dagang di dalam dan luar negeri. Jumlah itu hampir sembilan kali lipat dari pemohon AS.
Dalam pengajuan aplikasi desain, China mengajukan 825.330 pengajuan, mewakili lebih dari separuh aktivitas global.
Apa yang mendorong pertumbuhan inovasi China?
Laporan tersebut mengungkapkan bahwa 93,1 persen pengajuan paten yang diajukan ke Administrasi Kekayaan Intelektual Nasional China (CNIPA) berasal dari penduduk lokal — rasio tertinggi di antara 20 negara teratas.
Sebaliknya, Kantor Paten dan Merek Dagang AS menerima 603.194 aplikasi pada 2024, hanya naik 0,8 persen dari tahun sebelumnya. Namun, lebih dari separuh pengajuan di AS (sekitar 333.000) berasal dari non-penduduk. Jumlah pengajuan yang berasal dari AS, baik domestik maupun luar negeri, turun 3,7 persen menjadi 501.831.
Baca Juga: Permintaan Chip AI Nvidia Blackwell Melonjak, Tapi Dilarang ke China
Asia Memperkuat Dominasi Pengajuan Paten Global
Dalam laporan WIPO, selama dekade terakhir, pangsa Asia dalam pengajuan paten global telah tumbuh hingga lebih dari 70 persen, dipimpin oleh China, India, dan Korea Selatan. Ketiga negara ini tetap menjadi pendorong utama inovasi di kawasan ini.
Di antara 20 negara asal paten teratas, India, Finlandia, dan Turki mencatat pertumbuhan dua digit pada tahun 2024.
Namun di sisi lain, Amerika Utara dan Eropa mengalami penurunan pangsa global selama sepuluh tahun terakhir.
Teknologi komputer tetap menjadi area yang paling umum untuk pengajuan paten yang dipublikasikan, mencapai 13,2 persen dari total global.
Diikuti oleh mesin listrik, pengukuran, komunikasi digital, dan teknologi medis, dengan urutan yang sama seperti pada 2023.
Baca Juga: Lindungi Kekayaan Intelektual, OpenAI Patenkan Model o1




