Selular.ID – Berdasarkan laporan Market Growth Report, pasar perawatan hewan peliharaan pintar sedang mengalami pertumbuhan yang signifikan.
Ukuran pasar global diperkirakan mencapai lebih dari $16 miliar pada 2032, melonjak signifikan dibandingkan $4,17 miliar pada 2024. Angka itu menunjukkan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sekitar 24%.
Laporan terbaru KPMG juga memperkirakan total pasar hewan peliharaan konsumen mencapai $83,3 miliar pada 2023, dan diperkirakan akan tumbuh menjadi $113,9 miliar di akhir tahun ini.
Pendorong utamanya meliputi meningkatnya humanisasi hewan peliharaan, permintaan akan pemantauan kesehatan dan pelacakan GPS, serta inovasi seperti aplikasi perawatan hewan peliharaan berbasis kecerdasan buatan (AI) dan pengumpan otomatis.
Sebagai contoh, pengumpan hewan peliharaan pintar saja diperkirakan bernilai $1,46 miliar pada 2024, yang menunjukkan tingginya permintaan akan solusi pemberian makan otomatis.
Selain itu, pasar teknologi hewan peliharaan, yang mencakup berbagai produk hewan peliharaan pintar, mencapai nilai $10,5 miliar pada 2023, yang mencerminkan ekspansi pesat sektor ini.
Dengan potensi yang luar biasa tersebut, wajar jika operator selular di sejumlah negara mulai menggarap pasar perawatan hewan peliharaan pintar.
Salah satu operator yang semakin serius di sektor itu adalah China Mobile. Operator terbesar di negeri Tirai Bambu itu, meluncurkan lini perawatan hewan peliharaan pintar yang dilabeli “Mobile Love” pada awal Oktober lalu.
Lini ini mencakup layanan seperti pemberian makan, perawatan, dan pelacakan pintar, yang terintegrasi dengan perangkat baru untuk memanfaatkan pasar perawatan hewan peliharaan yang berkembang pesat di China, terutama di kalangan lajang muda.
Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya China Mobile yang lebih luas untuk memasuki pasar perawatan hewan peliharaan konsumen dengan layanan yang terintegrasi dengan teknologi.
Aplikasi yang dikembangkan mencakup puluhan layanan seperti pelacakan, pemberian makan dan perawatan hewan peliharaan pintar, yang terintegrasi dengan perangkat baru.
Peluncuran Mobile Love menyusul layanan percontohan yang telah berjalan di seluruh negeri sejak Mei lalu. China Mobile memanfaatkan pasar konsumen yang sedang berkembang pesat dengan CAGR sebesar 25% dan di mana dua pertiga pelanggannya berusia di bawah 40 tahun.
Daya tarik bagi China Mobile adalah segmen konsumen yang langka – untuk sebuah perusahaan telekomunikasi – dengan lintasan pertumbuhan yang luar biasa.
Data dari laporan resmi industri menunjukkan bahwa pengeluaran untuk anjing dan kucing oleh penduduk perkotaan China tumbuh 7,5% pada 2024 lalu menjadi 300 miliar yuan (US$42,2 miliar).
Dari jumlah itu, sebanyak RMB141 miliar (US$19,8 miliar) di antaranya untuk barang-barang non-makanan.
China Mobile juga memanfaatkan pergeseran demografis yang besar di negara tersebut, di mana semakin sedikit orang yang menikah dan memiliki anak.
Seperti yang dikatakan salah satu dari 510.000 pengunjung Shanghai Asia Pet Show baru-baru ini kepada AFP.
“Ini adalah ekonomi anak – semakin banyak orang yang melajang dan banyak orang memilih untuk memelihara hewan peliharaan.”
Baca Juga: Asisten AI Makin Pintar tapi Tetap Canggung di Dunia Nyata
Manajemen Kesehatan Berbasis AI
Lini perawatan hewan peliharaan merupakan bagian dari rangkaian produk rumah pintar China Mobile, yang memanfaatkan 1,3 miliar pelanggan selular dan broadband, jangkauan jaringan, dan hubungan yang kuat dengan produsen perangkat.
Aplikasi Mobile Love menawarkan kemampuan untuk mengendalikan dispenser dan tempat makan air pintar dari jarak jauh, pemantauan lokasi dan kesehatan hewan peliharaan, serta kamera web pintar.
Operator yang menguasai 60% pangsa pasar selular di China itu, juga memiliki sejumlah aplikasi berbasis AI. Termasuk satu aplikasi yang mengumpulkan data tentang diet, asupan air, dan olahraga untuk mengelola kesehatan, serta aplikasi lain yang secara otomatis mengunggah foto hewan peliharaan ke penyimpanan cloud setiap hari.
Dengan pertumbuhan pasar yang terus berkembang, China Mobile menyatakan sedang memperluas jangkauan produk dan mencari kolaborasi baru dengan para mitra.
Pada paruh pertama tahun ini, pendapatan gabungan China Mobile dari broadband dan rumah pintar tumbuh 7,4% menjadi RMB75 miliar ($10,5 miliar), dengan ARPU naik 2% menjadi RMB44,4 ($6,2).
Baca Juga: China Bangun Superkomputer AI Pertama di Luar Angkasa
Potensi Pasar Perawatan Hewan Peliharaan di Indonesia
Seperti halnya China, pasar perawatan hewan peliharaan Indonesia pada juga terbilang prospektif.
Berdasarkan laporan Vyansa Intelligence, pasar sektor ini di Tanah Air yang bernilai sekitar USD 605 juta pada 2025 kemungkinan akan terus meningkat dan mencapai hampir USD 700 juta pada tahun 2030.
Namun, pasar ini saat ini sedang mengalami momentum yang lebih rendah, dengan pertumbuhan nilai yang moderat dan volume ritel yang menunjukkan sedikit penurunan.
Hal ini disebabkan oleh daya beli yang melemah, dengan banyak pemilik hewan peliharaan memilih barang-barang kebutuhan pokok daripada barang-barang yang bersifat opsional.
Namun di saat yang sama, urbanisasi yang meningkat dan berkurangnya jumlah anggota rumah tangga terus mendorong basis pemilik hewan peliharaan, yang merupakan pertanda baik bagi pertumbuhan jangka panjang.
Kategori terbesar, makanan hewan peliharaan, terutama untuk kucing dan anjing, terus mencatat penjualan volume negatif pada 2025.
Konsumen semakin tertarik pada ukuran kemasan yang lebih kecil dan pilihan yang lebih terjangkau, seperti merek lokal dan impor dari China.
Meskipun demikian, makanan hewan peliharaan juga diprediksi akan mencatat CAGR volume positif sekitar 0,91% selama 2025–2030, didorong oleh peningkatan penggunaan makanan kemasan dibandingkan makanan rumahan.
Kategori baru seperti pasir kucing dan camilan anjing juga semakin populer, meskipun sensitivitas harga membatasi adopsi massal.
Meskipun ketidakstabilan ekonomi dan pengeluaran yang terbatas menahan pertumbuhan secara keseluruhan, basis kepemilikan hewan peliharaan masih tumbuh di perkotaan.
Menyusutnya ukuran rumah tangga mendorong lebih banyak keluarga dan individu untuk memelihara hewan peliharaan, menjadikan kebersamaan sebagai aspek kehidupan sehari-hari yang semakin berkembang.
Transisi demografis ini mengimbangi daya beli pemilik hewan peliharaan yang lebih rendah saat ini dan mempertahankan permintaan yang stabil di seluruh pasar.
Sementara itu, pemilik hewan peliharaan baru semakin mengutamakan kenyamanan dan lebih memperhatikan makanan hewan peliharaan kemasan dan produk siap saji daripada makanan rumahan tradisional.
Pergeseran ini menunjukkan bagaimana gaya hidup yang terus berkembang dan hunian perkotaan menopang pasar, dan tren kepemilikan hewan peliharaan menjadi pendorong utama pertumbuhan jangka panjang.
Dengan potensi yang terus berkembang di masa depan, pasar perawatan hewan peliharaan bisa menjadi opsi menarik bagi operator selular Indonesia untuk menggarap segmen baru sesuai perubahan gaya hidup pengguna, khususnya para pecinta hewan.
Seperti halnya China Mobile, operator di Indonesia tak melulu harus bergantung pada layanan broadband sebagai sumber pemasukan.
Dengan berkembangnya teknologi seperti AI, operator selular dapat menyediakan pemantauan kesehatan melalui perangkat pintar, analisis perilaku untuk meningkatkan pelatihan dan mengidentifikasi masalah, serta menyediakan pemberian makan otomatis dan interaksi jarak jauh.
Perangkat yang dikembangkan oleh operator juga membantu dokter hewan dalam diagnostik, analitik prediktif, dan tugas administratif, sehingga perawatan hewan peliharaan menjadi lebih efisien dan proaktif.
Baca Juga: Aplikasi Sora OpenAI Tembus 1 Juta Download, Pecahkan Rekor ChatGPT