Minggu, 23 November 2025
Selular.ID -

Blibli PHK 400 Karyawan, Divisi Teknologi Terdampak Besar

BACA JUGA

Selular.id – Platform e-commerce Blibli melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 400 karyawan pada 23 Oktober 2025.

Langkah restrukturisasi perusahaan menjadi alasan utama di balik keputusan ini, dengan divisi teknologi disebut-sebut sebagai unit yang paling banyak terdampak.

Informasi ini pertama kali terungkap melalui unggahan media sosial dan telah dikonfirmasi valid oleh sumber internal Blibli yang tidak ingin disebutkan identitasnya.

Iya, valid (kabar pemangkasan karyawan),” tutur sumber tersebut yang Selular.id lansir dari Uzone, Senin (27/10/2025).

Proses PHK dilakukan melalui townhall meeting, di mana karyawan yang terdampak langsung diberi tahu dan diminta mengurus berkas-berkas serta menyerahkan laptop perusahaan.

“Pada hari itu dipanggil, langsung mengurus semua berkas-berkas dan laptop-laptop juga diambil, jadi sudah gak ada tanggung jawab (pekerjaan) lagi,” jelas sumber tersebut.

Meskipun tidak merinci unit mana saja yang terkena dampak, sumber mengungkapkan bahwa tim teknologi menjadi bagian terbesar dari gelombang PHK ini.

Berdasarkan informasi dari sumber terpisah, pemangkasan karyawan ini juga berdampak pada divisi komersial, marketing, dan unit lainnya.

Yang mengejutkan, berbagai posisi termasuk level vice president (VP) ikut terdampak dalam putaran PHK ini.

“Saya kurang tahu unit lain kena atau tidak, tapi mostly yang saya tau itu divisi teknologi banyak yang kena,” tambah sumber tersebut.

Gelombang PHK ini terutama berdampak pada karyawan di kantor pusat Jakarta, meskipun beberapa karyawan di kantor cabang termasuk Bandung juga ikut terkena.

Tingkatan karyawan yang terdampak cukup beragam, mulai dari level manager hingga team member.

Restrukturisasi sebagai Strategi Bisnis

Ketika ditanya mengenai alasan di balik pemangkasan karyawan ini, sumber menyebut bahwa PHK merupakan bagian dari langkah restrukturisasi perusahaan.

“Alasannya karena restrukturisasi,” tegas orang dalam yang dihubungi.

Meskipun tidak memberikan penjelasan lebih detail, langkah restrukturisasi memang banyak digunakan perusahaan sebagai strategi untuk meningkatkan efisiensi operasional.

Restrukturisasi biasanya bertujuan untuk menyederhanakan operasional bisnis atau memulihkan kinerja perusahaan.

Dalam konteks industri teknologi dan e-commerce, langkah ini sering kali diambil sebagai respons terhadap dinamika pasar yang berubah cepat dan tekanan kompetisi yang semakin ketat.

Fenomena PHK di perusahaan teknologi dan startup sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.

Pada akhir 2022, terjadi gelombang pemutusan hubungan kerja besar-besaran di berbagai perusahaan rintisan, yang sering disebut sebagai “bubble burst” dalam ekosistem startup.

Banyak perusahaan yang sebelumnya agresif melakukan ekspansi akhirnya harus mengevaluasi ulang strategi bisnis mereka.

Kompensasi untuk Karyawan Terdampak

Menurut informasi yang diperoleh, karyawan yang terdampak dalam putaran pemangkasan ini mendapatkan benefit atau kompensasi sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku.

Meskipun tidak dijelaskan detail besaran kompensasinya, pemberian benefit ini menunjukkan perusahaan tetap memperhatikan hak-hak karyawan yang terkena PHK.

Pemberian kompensasi yang sesuai regulasi menjadi hal penting dalam proses PHK, mengingat dalam beberapa kasus sebelumnya sering muncul keluhan dari karyawan terkait ketidakjelasan sistem kompensasi.

Langkah ini juga membantu menjaga reputasi perusahaan di mata publik dan stakeholders lainnya.

Gelombang PHK di perusahaan teknologi memang menjadi tren global dalam beberapa tahun terakhir.

Bahkan perusahaan besar seperti GoTo sempat menambah karyawan di pertengahan tahun sebelum akhirnya melakukan PHK pada November 2022.

Dinamika bisnis yang tidak terduga sering kali memaksa perusahaan untuk mengambil keputusan strategis yang berat.

Dampak PHK terhadap performa perusahaan di pasar modal juga menjadi perhatian investor.

Seperti yang terjadi pada GoTo yang melakukan PHK 1.300 karyawan, reaksi pasar terhadap keputusan restrukturisasi biasanya bervariasi tergantung pada persepsi investor terhadap prospek efisiensi yang akan dicapai.

Industri e-commerce Indonesia memang sedang mengalami transformasi signifikan.

Persaingan yang ketat antara player besar memaksa setiap perusahaan untuk terus berinovasi dan mengevaluasi model bisnis mereka.

Restrukturisasi menjadi salah satu cara untuk tetap relevan dan kompetitif di pasar yang terus berkembang.

Ke depan, perkembangan bisnis Blibli pasca-restrukturisasi ini akan menjadi perhatian banyak pihak, terutama dalam menghadapi persaingan e-commerce yang semakin sengit.

Efektivitas langkah restrukturisasi dalam meningkatkan kinerja perusahaan akan terlihat dalam laporan kinerja kuartalan mendatang.

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU