Rabu, 8 Oktober 2025
Selular.ID -

8 Alat Elektronik Rumah yang Bikin Tagihan Listrik Membengkak

BACA JUGA

Selular.id – Penggunaan perangkat elektronik di rumah ternyata bisa menjadi penyebab utama lonjakan tagihan listrik bulanan.

Mesin cuci, AC, TV, lampu, dan kulkas yang selama ini diandalkan untuk kenyamanan rumah tangga justru menyedot daya besar jika tidak digunakan secara bijak.

Menurut data yang dihimpun dari berbagai sumber, beberapa perangkat tertentu bahkan menyumbang persentase konsumsi listrik yang signifikan dari total penggunaan bulanan.

Syarif Hidayat, Dosen Teknik Ketenagalistrikan STEI ITB, mengungkapkan bahwa AC sering menjadi biang pemborosan listrik terbesar di rumah tangga.

“Kalau dilihat dari peluang yang paling memboroskan tanpa terpakai, itu paling besar dari AC,” jelas Syarif yang Selular kutip.

Pernyataan ini mengkonfirmasi bahwa kebiasaan menyalakan AC di ruangan kosong menjadi kontributor utama pemborosan energi.

Fenomena ini semakin relevan mengingat tren penggunaan peralatan elektronik di rumah terus meningkat, terutama saat menjelang bulan Ramadan seperti yang diungkap dalam artikel tentang tren peralatan elektronik di ecommerce.

Masyarakat perlu lebih waspada terhadap penggunaan perangkat elektronik yang boros daya agar tidak terkejut dengan tagihan listrik yang membengkak.

AC Penyumbang Terbesar Konsumsi Listrik

Air conditioner atau AC menempati posisi teratas sebagai perangkat elektronik paling boros listrik di rumah.

Data menunjukkan AC bisa menyumbang konsumsi listrik hingga 45–50 persen dari total tagihan bulanan.

Rata-rata AC memiliki daya sekitar 300 watt, dan kebiasaan menyalakannya meski ruangan tidak dipakai menjadi penyebab utama pemborosan.

Banyak rumah tangga yang tanpa sadar membiarkan AC menyala di ruangan kosong, baik karena lupa mematikan atau sengaja dinyalakan untuk menjaga suhu ruangan.

Padahal, praktik ini membuat kompresor AC terus bekerja dan menyedot daya listrik secara signifikan.

Penggunaan AC yang bijak, seperti mematikan saat ruangan tidak digunakan dan melakukan perawatan rutin, dapat membantu menghemat konsumsi listrik.

Pemanas Air Konsumsi Cepat Daya Besar

Pemanas air atau water heater menempati posisi kedua dengan kontribusi sekitar 12 persen dari total konsumsi listrik rumah tangga.

Meski digunakan dalam waktu singkat, elemen pemanas pada alat ini menyedot daya besar secara instan.

Proses pemanasan air membutuhkan energi yang signifikan, terutama jika suhu air yang diinginkan cukup tinggi.

Penggunaan pemanas air yang efisien dapat dilakukan dengan mengatur suhu yang tepat sesuai kebutuhan dan mematikan alat ketika tidak digunakan.

Beberapa model pemanas air modern sudah dilengkapi dengan fitur pengatur waktu otomatis yang dapat membantu mengoptimalkan penggunaan energi.

Penting juga untuk memilih kapasitas pemanas air yang sesuai dengan kebutuhan keluarga.

Lampu: Kecil Jumlahnya Banyak

Alat elektronik penerangan atau lampu menempati posisi ketiga sebagai perangkat yang boros listrik.

Meski daya tiap lampu relatif kecil, hanya 7–10 watt, namun jumlahnya yang banyak dan durasi pemakaian yang panjang membuat konsumsinya signifikan.

Penggunaan lampu diperkirakan mengonsumsi daya sekitar 9-12 persen dari total penggunaan listrik bulanan di rumah.

Syarif menambahkan, “Lampu itu kadang ruangan tidak diperlukan tapi menyala terus.” Kebiasaan membiarkan lampu menyala di ruangan yang tidak digunakan menjadi masalah umum di banyak rumah tangga.

Solusinya, pertimbangkan untuk beralih ke teknologi LCD transparan hemat listrik atau menggunakan lampu LED yang lebih efisien energi.

Kulkas Harus Menyala 24 Jam

Kulkas menjadi perangkat elektronik yang unik karena harus menyala 24 jam non-stop.

Karena karakteristik penggunaan ini, kulkas menyumbang sekitar 8 persen konsumsi listrik bulanan.

Cara penggunaan juga memengaruhi efisiensi energi kulkas, misalnya terlalu sering membuka pintu kulkas membuat kompresor bekerja ekstra untuk mempertahankan suhu.

Pemilihan kulkas dengan teknologi inverter dapat membantu menghemat konsumsi listrik karena kompresor dapat menyesuaikan kecepatan sesuai kebutuhan pendinginan.

Selain itu, penempatan kulkas yang tepat, jauh dari sumber panas langsung, dan pengaturan suhu yang optimal juga berkontribusi pada efisiensi energi.

Mesin Cuci dan Pengering Pakaian

Konsumsi listrik pada perangkat mesin cuci dan pengering pakaian bergantung pada intensitas penggunaannya.

Saat digunakan, kedua alat ini cenderung menyedot banyak listrik.

Rata-rata, penggunaan mesin cuci dan pengering bisa menghabiskan daya sekitar 5 persen dari total penggunaan listrik tahunan.

Penggunaan mesin cuci yang bijak dapat dilakukan dengan memanfaatkan kapasitas maksimal setiap kali mencuci, menggunakan air dingin untuk cucian tertentu, dan memilih siklus cuci yang sesuai dengan jenis pakaian.

Untuk pengering pakaian, memanfaatkan panas matahari secara alami dapat menjadi alternatif yang lebih hemat energi.

TV dan Perangkat Hiburan Lainnya

Televisi dan perangkat hiburan lainnya meski tidak disebutkan secara eksplisit dalam data, tetap menjadi kontributor konsumsi listrik yang signifikan.

Banyak rumah tangga yang membiarkan TV dalam mode standby atau bahkan terus menyala meski tidak ditonton.

Kebiasaan ini secara kumulatif dapat menambah beban tagihan listrik.

Penggunaan smart TV dengan fitur hemat energi dan kebiasaan mematikan perangkat sepenuhnya ketika tidak digunakan dapat membantu mengurangi pemborosan listrik.

Beberapa model TV modern sudah dilengkapi dengan sensor yang dapat mendeteksi keberadaan penonton dan secara otomatis masuk ke mode hemat energi ketika tidak ada yang menonton.

Komputer dan Perangkat Elektronik Kantor

Dengan semakin banyaknya orang yang bekerja dari rumah, konsumsi listrik dari komputer dan perangkat elektronik kantor juga meningkat signifikan.

Komputer desktop, monitor, printer, dan perangkat pendukung lainnya dapat menyedot daya yang cukup besar, terutama jika digunakan dalam jangka waktu panjang.

Penggunaan UPS premium untuk komputer tidak hanya melindungi perangkat dari pemadaman listrik tetapi juga dapat membantu mengoptimalkan penggunaan daya.

Mengatur komputer untuk masuk ke mode sleep atau hibernate ketika tidak aktif juga dapat menghemat konsumsi listrik.

Strategi Menghemat Konsumsi Listrik

Mengatasi masalah pemborosan listrik memerlukan pendekatan komprehensif yang melibatkan perubahan kebiasaan dan pemilihan teknologi yang tepat.

Beberapa strategi yang dapat diterapkan termasuk melakukan audit energi rumah tangga secara berkala, mematikan perangkat yang tidak digunakan, dan memilih perangkat elektronik dengan rating hemat energi.

Inisiatif efisiensi energi juga didukung oleh perusahaan seperti Telkom yang mengintegrasikan sumber energi terbarukan ke dalam infrastruktur dan operasional perusahaan.

Langkah-langkah seperti ini tidak hanya menghemat biaya operasional tetapi juga berkontribusi pada kelestarian lingkungan.

Pemahaman yang lebih baik tentang pola konsumsi listrik dari masing-masing perangkat elektronik dapat membantu rumah tangga mengoptimalkan penggunaannya.

Dengan menerapkan kebiasaan yang lebih efisien dan memilih teknologi yang tepat, masyarakat dapat menikmati kenyamanan perangkat elektronik tanpa harus khawatir dengan tagihan listrik yang membengkak.

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU