Kamis, 9 Oktober 2025
Selular.ID -

Telkomsat dan Len Industri Perkuat Pertahanan Nasional Lewat Satelit

BACA JUGA

Selular.id – PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat) dan PT Len Industri (Persero) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk memperkuat sistem pertahanan nasional berbasis satelit. Penandatanganan dilakukan di Jakarta pada 12 September 2025, dengan disaksikan pejabat Kementerian Pertahanan dan direksi Telkom. Sinergi ini mendukung program Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto dalam memantapkan sistem pertahanan dan kemandirian teknologi.

Direktur Utama Telkomsat Lukman Hakim Abd Rauf dan Direktur Utama PT Len Industri Prof. Joga Dharma Setiawan, Ph.D., menjadi pihak yang menandatangani MoU tersebut. Acara ini turut dihadiri Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan RI Letnan Jenderal TNI Tri Budi Utomo, Komisaris Telkom Rizal Mallarangeng, dan Direktur Wholesale & International Service Telkom Honesti Basyir. Kehadiran mereka menegaskan pentingnya kolaborasi ini bagi ketahanan dan kedaulatan digital Indonesia.

Honesti Basyir dalam sambutannya menekankan bahwa konektivitas adalah tulang punggung ketahanan nasional, terutama bagi negara kepulauan seperti Indonesia. Ia menyatakan, “Momentum penandatanganan MoU ini bukan hanya seremonial, melainkan langkah konkret kolaborasi untuk membangun ekosistem pertahanan berbasis satelit yang mandiri.” Kerja sama ini diharapkan menjadi landasan penting menuju kedaulatan digital dan penguatan sistem pertahanan negara.

Rizal Mallarangeng menambahkan bahwa kolaborasi ini adalah awal dari langkah strategis yang lebih besar. “Komunikasi adalah elemen paling penting dalam pertahanan. Oleh karena itu, kerja sama ini sangat strategis untuk memperkuat kedaulatan bangsa dan memicu inovasi pertahanan berbasis teknologi satelit,” ujarnya. Dukungan dari Kementerian Pertahanan juga menjadi faktor kunci dalam mempercepat realisasi proyek-proyek satelit nasional.

Letnan Jenderal TNI Tri Budi Utomo menyampaikan apresiasi atas sinergi antara Telkomsat dan Len Industri. Ia menegaskan bahwa inovasi teknologi satelit akan mendukung misi negara dalam memperkuat sistem pertahanan nasional, tidak hanya di darat, laut, dan udara, tetapi juga di angkasa. Pernyataan ini sejalan dengan meningkatnya peran satelit dalam strategi pertahanan global, seperti yang juga dilakukan oleh Taiwan dalam membangun jaringan satelit sendiri untuk mengantisipasi dinamika keamanan regional.

Lingkup kerja sama dalam MoU mencakup penyediaan kapasitas satelit Merah Putih 2 untuk mendukung kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kedua pihak juga bersepakat berkolaborasi dalam pengembangan, pembangunan, pengorbitan, dan pengoperasian satelit nasional yang mandiri. Pemanfaatan konstelasi satelit geostationer (GSO) dan non-geostationer (NGSO) menjadi fokus utama dalam rencana pengembangan ini.

Selain itu, kerja sama diarahkan pada pembangunan teknologi dan fasilitas strategis, seperti command center, wahana peluncuran satelit nasional, pusat riset dan pengembangan, serta fasilitas produksi satelit. Pengembangan bisnis satelit di skala regional dan global juga menjadi bagian dari agenda kolaborasi, yang diharapkan mampu meningkatkan daya saing Indonesia di ekosistem teknologi satelit internasional. Langkah ini sejalan dengan tren global di mana perusahaan-perusahaan terkemuka seperti yang tercantum dalam daftar perusahaan teratas industri satelit orbit rendah bumi terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan konektivitas dan keamanan.

Penguatan infrastruktur satelit nasional tidak hanya penting untuk pertahanan, tetapi juga untuk mendukung layanan digital yang semakin vital. Seperti dikemukakan Honesti Basyir, artificial intelligence dan teknologi digital mutakhir lainnya tetap membutuhkan konektivitas yang andal. Dalam konteks ini, satelit berperan sebagai solusi konektivitas yang menjangkau seluruh wilayah Indonesia, termasuk daerah terpencil dan perbatasan.

Kolaborasi Telkomsat dan Len Industri juga mencerminkan komitmen Indonesia dalam mencapai kemandirian teknologi. Sebelumnya, Telkom telah melakukan sejumlah kerja sama strategis, termasuk kolaborasi dengan Thales yang berfokus pada solusi keamanan digital dan smart city. Langkah-langkah seperti ini memperkuat posisi Indonesia dalam peta teknologi global, sekaligus mengurangi ketergantungan pada pihak asing.

Di sisi lain, perkembangan layanan satelit untuk komunikasi juga semakin marak. Perusahaan teknologi seperti Qualcomm telah mengumumkan layanan tukar pesan via satelit untuk perangkat Android, seperti dilaporkan dalam artikel terkait. Inovasi semacam ini menunjukkan potensi besar satelit tidak hanya untuk pertahanan, tetapi juga untuk aplikasi komersial dan publik.

Melalui MoU ini, Telkomsat dan Len Industri berkomitmen membangun kerja sama berkelanjutan guna mendukung sistem pertahanan nasional yang unggul, modern, dan mandiri. Dukungan dari pemerintah dan alignment dengan program Asta Cita Presiden menjadi penguat bagi realisasi tujuan tersebut. Ke depan, kolaborasi semacam ini diharapkan tidak hanya memperkuat pertahanan, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU