Selular.id – Affiliator adalah profesi yang semakin populer di era digital, di mana seseorang memasarkan produk atau jasa milik orang lain melalui tautan khusus (affiliate link) dan mendapatkan komisi dari setiap penjualan yang terjadi. Profesi ini menarik minat banyak orang karena tidak memerlukan modal besar atau stok barang, hanya membutuhkan koneksi internet dan perangkat yang memadai.
Banyak yang mengira bahwa affiliator sama dengan “jualan online” biasa, padahal cara kerjanya memiliki perbedaan signifikan. Affiliator tidak perlu repot dengan pengiriman barang atau manajemen stok, karena fokus utamanya adalah mempromosikan produk melalui berbagai saluran digital. Hal ini menjadikannya peluang menghasilkan uang dari internet tanpa harus memiliki produk sendiri.
Di platform media sosial seperti TikTok, Instagram, atau Facebook, seringkali kita menemukan konten dengan link produk di bio atau story. Itu adalah salah satu bentuk promosi yang dilakukan oleh affiliator. Bahkan, banyak yang telah menjadikan profesi ini sebagai pekerjaan utama karena penghasilannya yang cukup menggiurkan dan fleksibilitas waktu yang ditawarkan.
Cara Kerja Affiliator
Untuk menjadi seorang affiliator, ada beberapa langkah umum yang perlu diikuti. Pertama, mendaftar di platform atau brand yang menyediakan program afiliasi, seperti Shopee Affiliate, Tokopedia Affiliate, atau Amazon Associates. Setelah pengajuan disetujui, affiliator akan mendapatkan link khusus yang dapat dilacak oleh sistem.
Kedua, mempromosikan link tersebut melalui berbagai saluran, seperti media sosial, blog, email, atau grup WhatsApp. Tujuannya adalah agar terjadi transaksi pembelian melalui link yang dibagikan. Ketiga, jika ada orang yang mengklik link dan melakukan pembelian, sistem akan mencatatnya dan affiliator mendapatkan komisi sesuai ketentuan program.
Komisi yang diberikan bervariasi, bisa berdasarkan penjualan (Cost Per Sale), klik (Cost Per Click), atau tindakan tertentu seperti mengisi formulir (Cost Per Action). Fleksibilitas ini memungkinkan affiliator memilih program yang paling sesuai dengan strategi promosi mereka.
Baca Juga:
Jenis-Jenis Affiliator
Berdasarkan cara dan platform yang digunakan, affiliator dapat dibagi menjadi beberapa jenis. Affiliator media sosial mengandalkan Instagram, TikTok, atau Facebook untuk membagikan link afiliasi. Jenis ini cocok bagi mereka yang memiliki banyak followers atau konten viral.
Affiliator blogger membuat artikel di blog atau website yang dioptimalkan untuk SEO, kemudian menyisipkan link afiliasi di dalamnya. Sementara itu, affiliator YouTube membuat konten review atau tutorial dan menaruh link di bagian deskripsi video. Ada juga affiliator email marketing yang mengirimkan link melalui newsletter atau email promosi, serta affiliator multi-channel yang menggabungkan beberapa saluran sekaligus untuk menjangkau audiens lebih luas.
Program seperti Lenovo Gelar Sekolah Beta untuk Startup atau Huawei AI Creation turut mendukung pengembangan skill digital yang diperlukan untuk menjadi affiliator sukses.
Keuntungan dan Tantangan
Keuntungan menjadi affiliator antara lain modal minim, fleksibilitas waktu dan tempat, potensi penghasilan pasif, serta skalabilitas yang tinggi. Namun, ada juga tantangan seperti persaingan ketat, kebutuhan konsistensi dalam membangun audiens, risiko program afiliasi yang tidak transparan, dan perubahan algoritma platform media sosial.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, penting bagi affiliator untuk memilih niche yang sesuai minat, mengenali audiens, menggunakan konten berkualitas, tidak berlebihan dalam promosi, serta terus memantau dan mengevaluasi performa link. Tips live shopping juga dapat diadaptasi untuk meningkatkan efektivitas promosi.
Dengan strategi yang tepat dan konsistensi, profesi affiliator dapat menjadi sumber penghasilan tambahan yang menjanjikan di era digital seperti sekarang.