Selular.id – Qualcomm dikabarkan akan kembali mengubah strategi penamaan chipset andalannya, kali ini dengan melompati beberapa generasi.
Menurut rumor terbaru, Snapdragon 8 Elite Gen 2 yang dijadwalkan diumumkan pada Snapdragon Summit 23 September mendatang kemungkinan akan disebut sebagai Snapdragon 8 Elite Gen 5. Perubahan ini dinilai dapat menambah kebingungan di kalangan pengguna dan pengamat teknologi.
Informasi ini berasal dari Digital Chat Station, seorang tipster terkemuka di platform Weibo. Dalam unggahannya, ia menyebut bahwa chipset dengan kode internal SM8850—yang sebelumnya diperkirakan bernama Snapdragon 8 Elite Gen 2—justru akan diluncurkan dengan nama Snapdragon 8 Elite Gen 5. Lonjakan angka dari “Gen 2” ke “Gen 5” ini tentu mengundang tanda tanya besar, mengingat chipset flagship Qualcomm saat ini masih bernama Snapdragon 8 Elite tanpa embel-embel “Gen”.
Qualcomm memang dikenal kerap mengubah skema penamaan chipsetnya. Sebelumnya, perusahaan asal San Diego ini sempat mengganti penamaan dari seri tiga digit (seperti Snapdragon 865) menjadi seri “Gen” (Snapdragon 8 Gen 1). Perubahan ini sempat membuat banyak orang bertanya-tanya, termasuk ketika mereka mengonfirmasi nama prosesor yang akan dirilis bukan seperti yang selama ini diduga.
Baca Juga:
Selain Snapdragon 8 Elite Gen 5, Qualcomm juga disebutkan sedang mempersiapkan varian lain, yaitu Snapdragon 8 Gen 5. Chipset ini didesain sebagai alternatif yang lebih terjangkau dengan performa sedikit lebih rendah, namun tetap memiliki banyak kesamaan dengan versi Elite. Keberadaan dua chipset dalam satu generasi dengan penamaan yang mirip ini berpotensi menciptakan kebingungan tersendiri, terutama bagi konsumen yang tidak terlalu familiar dengan detail teknis.
Munculnya nama “Gen 5” mungkin dimaksudkan untuk menyelaraskan penamaan dalam satu lini produk. Dengan menggunakan angka yang sama, Qualcomm mungkin berharap dapat mengurangi kebingungan antara seri Elite dan non-Elite. Namun, lonjakan dari generasi pertama langsung ke generasi kelima justru berisiko menimbulkan pertanyaan mengenai konsistensi dan logika penomoran.
Sebelumnya, Qualcomm juga telah beberapa kali memperkenalkan varian chipset dengan segmentasi berbeda, seperti Snapdragon 7 Gen 1 yang ditujukan untuk pasar premium. Strategi ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam menjangkau berbagai segmen pasar dengan penawaran yang lebih terarah.
Persaingan di pasar chipset mobile semakin ketat, terutama dengan kehadiran pesaing seperti MediaTek yang terus berinovasi. MediaTek bahkan telah meluncurkan seri baru, Dimensity 7000, sebagai bagian dari strategi perluasan portofolio. Dengan perubahan penamaan yang dilakukan Qualcomm, bukan tidak mungkin MediaTek dan pesaing lainnya akan mengevaluasi kembali strategi pemasaran mereka.
Kendati rumor ini cukup menarik, penting untuk menyikapinya dengan hati-hati. Digital Chat Station sebagai sumber informasi memang memiliki rekam jejak yang cukup baik, tetapi bukan berarti semua prediksinya akurat. Sebelum pengumuman resmi dari Qualcomm, semua informasi ini masih bersifat spekulatif.
Snapdragon Summit yang akan digelar bulan depan dipastikan menjadi ajang penting untuk mengonfirmasi kebenaran rumor ini. Selain peluncuran chipset flagship, acara tersebut juga biasanya menjadi tempat Qualcomm memamerkan inovasi terbaru dalam teknologi mobile, termasuk AI, gaming, dan konektivitas.
Perubahan penamaan chipset mungkin terlihat sepele, tetapi memiliki dampak signifikan terhadap branding dan persepsi konsumen. Qualcomm tentu berharap bahwa keputusan apapun yang mereka ambil dapat memperkuat posisi mereka di pasar, bukan justru menambah kebingungan. Kita tunggu saja bagaimana perkembangan selanjutnya.