Selular.id – Penguin Solutions (Nasdaq: PENG), perusahaan teknologi global, berencana memperkuat penetrasi pasar Indonesia dengan fokus pada pengembangan infrastruktur AI. Perusahaan menargetkan pertumbuhan bisnis hingga 20% pada 2026, didorong oleh meningkatnya kebutuhan solusi teknologi di sektor perbankan, transportasi, dan manufaktur.
Stephen Greene, VP Global Marketing Advanced Computing Penguin Solutions, mengungkapkan bahwa perusahaan telah hadir di Indonesia selama 45 tahun melalui Stratus Technologies Inc. Setelah diakuisisi oleh SMART Global Holdings Inc. (SGH) pada 2022, Stratus melakukan rebranding menjadi Penguin Solutions. “Kami mendukung solusi teknologi di berbagai industri, termasuk sistem perbankan untuk transaksi uang dan gaji yang bebas gangguan,” ujarnya, Kamis (31/7/2025).
Greene menambahkan, tren global menunjukkan 75% perusahaan akan mengadopsi infrastruktur AI hybrid pada 2028, berdasarkan riset IDC. Selain itu, 60% korporasi diprediksi meningkatkan belanja modal IT untuk mendukung operasional berbasis AI. “Konsumen membutuhkan infrastruktur yang aman, mudah diakses, dan tahan beban kerja tinggi,” jelasnya.
Baca Juga:
Infrastruktur AI vs IT: Analogi Mobil Balap dan Mobil Boks
Greene menganalogikan perbedaan infrastruktur AI dan IT seperti mobil balap Formula 1 versus mobil boks pengangkut logistik. “AI seperti F1 yang membutuhkan bahan bakar khusus, pemantauan konstan, dan tenaga ahli. Sementara IT seperti mobil boks yang dirancang untuk pekerjaan rutin,” jelasnya. Perbedaan ini juga mencakup kebutuhan SDM, di mana AI memerlukan keahlian spesifik.
Pada tahun buku 2024, Penguin Solutions mencatat pendapatan bersih US$1,2 miliar (Rp19,38 triliun). Tahun 2025, perusahaan menargetkan kenaikan pendapatan sekitar 17%. Meski kontribusi pasar Indonesia masih kecil, Penguin Solutions optimistis pertumbuhan AI lokal akan mendongkrak kinerja mereka.
Rencana Ekspansi: Dari Perbankan hingga Tol Otomatis
Lin-Hoe Foong, Vice President & MD APeJ Penguin Solutions, menyebut klien mereka di Indonesia mencakup sektor perbankan, migas, manufaktur, dan transportasi. “Kami juga mengincar proyek Multi Lane Free Flow (MLFF) untuk pembayaran tol tanpa berhenti,” ujarnya. Proyek ini sejalan dengan rencana pemerintah menerapkan sistem tol otomatis.
Gerry Santoso, Country Manager Penguin Solutions, menambahkan bahwa pengembangan infrastruktur keuangan dan transportasi di Indonesia berjalan masif. “Kami menargetkan pertumbuhan 20% pada 2026, lebih tinggi dari estimasi 10% di 2025,” jelasnya. Saat ini, layanan perusahaan telah digunakan di ATM Bersama, BEI, ICDX, serta sistem komunikasi LRT Jakarta.
Baca Juga:
Ke depan, Penguin Solutions berencana menjalin kerja sama dengan bank buku IV dan memperluas layanan di sektor manufaktur, termasuk industri makanan, minuman, dan energi. Dengan strategi ini, perusahaan siap bersaing dalam pasar teknologi Indonesia yang semakin dinamis.