Jumat, 19 September 2025
Selular.ID -

Media Sosial yang Digemari Gen Z, Milenial hingga Baby Boomers

BACA JUGA

Selular.id – Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) sebut media sosial yang sangat populer bagi Generasi Z, Milenial maupun Gen X hingga Baby Boomers. Hal tersebut APJII ungkap usai merilis hasil survei terbaru.

Dalam survei bertajuk “Survei Profil Internet Indonesia 2025” yang mengungkap lima platform media sosial paling banyak diakses pengguna internet di Tanah Air. TikTok, aplikasi besutan ByteDance, menjadi yang terpopuler dengan persentase 35,17%, mengungguli YouTube, Facebook, Instagram, dan X/Twitter.

Survei yang dilakukan melalui wawancara tatap muka terhadap 8.700 responden WNI berusia minimal 13 tahun di 38 provinsi antara 10 April hingga 16 Juli 2025 ini menunjukkan pertumbuhan signifikan TikTok dibanding tahun sebelumnya. Platform tersebut naik dari 18,61% pada tahun lalu, sementara platform lain justru mengalami penurunan.

YouTube berada di posisi kedua dengan 23,76% (turun dari 27,53%), diikuti Facebook 21,58% (turun dari 34,85%), Instagram 15,94% (turun dari 16,07%), dan X/Twitter 0,56% (turun dari 0,57%). Data ini menegaskan bahwa TikTok adalah satu-satunya platform yang mengalami pertumbuhan positif di antara lima besar.

Preferensi Berdasarkan Gender

APJII juga mengungkap preferensi media sosial berdasarkan gender. Baik pengguna internet laki-laki maupun perempuan di Indonesia sama-sama gemar mengakses TikTok. Sebanyak 32,98% responden laki-laki menyatakan lebih sering menggunakan TikTok, mengungguli YouTube (26,31%) dan Facebook (21,85%).

Di sisi lain, persentase pengguna perempuan TikTok bahkan lebih tinggi, mencapai 37,55%. Angka ini terpaut cukup jauh dari YouTube (21%) dan Facebook (21,28%). Hal ini menunjukkan bahwa TikTok berhasil menarik minat berbagai kalangan gender dengan konten yang beragam dan engaging.

Generasi Muda Dominan di TikTok, Generasi Tua Lebih Suka YouTube

Survei APJII juga memetakan preferensi media sosial berdasarkan kelompok usia. TikTok lebih populer di kalangan anak muda, terutama Generasi Z (kelahiran 1997–2012) dan Milenial (kelahiran 1981–1996). Sebanyak 42,27% responden Gen Z mengakses TikTok, disusul Instagram (25,33%), YouTube (17,33%), dan Facebook (13,22%).

Pada kelompok Milenial, TikTok kembali memimpin dengan 33,40%, meski Facebook (27,03%) dan YouTube (23,86%) masih memiliki basis pengguna yang kuat. Berbeda dengan generasi yang lebih tua, seperti Gen X (1965–1980) dan Baby Boomers (1946–1964), YouTube justru menjadi pilihan utama dengan masing-masing persentase sebesar 31,69% dan 39,11%.

Gen X juga gemar mengakses TikTok (28,58%) dan Facebook (27,19%), sementara hanya 7,15% yang mengakses Instagram. Baby Boomers lebih banyak mengakses Facebook (22%) setelah YouTube, dan 21,78% responden dari kelompok ini cenderung mengakses TikTok. Hanya 4,44% Baby Boomers yang mengakses Instagram.

Pada kelompok Pre-boomer (lahir sebelum 1945), YouTube mendominasi sangat kuat dengan 45,45%. Persentase responden yang tidak tahu platform yang digunakan cukup signifikan, yaitu 22,73%. Pre-boomer yang mengakses Facebook, Instagram, dan TikTok persentasenya tidak sampai 10%.

Selain preferensi platform, survei ini juga mengungkap kebiasaan berselancar di media sosial. Rata-rata orang Indonesia menghabiskan waktu 1-2 jam per hari untuk scrolling media sosial, dengan 34,17% responden berada di rentang waktu tersebut. Proporsi pengguna yang mengakses kurang dari 2-3 jam per hari naik signifikan dari 22,09% menjadi 33,03%.

Perkembangan media sosial di Indonesia terus menunjukkan dinamika yang menarik. Seperti yang pernah terjadi ketika Oppo A53 kembali hadir di pasaran atau tantangan yang dihadapi perusahaan teknologi seperti ZTE saat masuk kembali ke Indonesia, preferensi pengguna dapat berubah seiring waktu.

Selain itu, kebijakan regulator juga mempengaruhi lanskap digital, sebagaimana terlihat dalam kasus larangan Telegram di beberapa negara. Meski demikian, TikTok berhasil mempertahankan popularitasnya di Indonesia, menjadikannya platform yang sulit tergantikan untuk saat ini.

Dengan data yang dirilis APJII, pelaku industri dapat lebih memahami perilaku pengguna internet Indonesia dan mengembangkan strategi yang sesuai. Pertumbuhan TikTok yang pesat juga membuka peluang bagi platform lain, termasuk media sosial buatan Indonesia, untuk terus berinovasi dan bersaing di pasar global.

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU