Kamis, 31 Juli 2025
Selular.ID -

Emas Diprediksi Turun Efek Menguatnya Dolar

BACA JUGA

Selular.ID – Harga emas diprediksi akan mengalami penurunan yang masih akan berlanjut. Menurut Andrew Fischer dari Deu Calion Futures (DCFX), meskipun sebelumnya harga emas sempat mengalami kenaikan, tren kenaikan tersebut telah selesai dan saat ini harga emas sedang dalam fase penurunan.

Menurutnya, faktor eksternal seperti penguatan dolar AS dan antisipasi terhadap data inflasi PCE (personal consumption expenditure) juga mempengaruhi harga emas.

Baca juga: Harga Emas Hari Ini Melambung Tinggi, Berikut Rinciannya!

“Secara teknikal dengan metode analisis tren dan analisis candlestick, Fischer melihat, Analisis tren menunjukkan bahwa arah tren saat ini memang sedang menurun, sementara analisis candlestick memberikan indikasi bahwa harga emas akan terus mengalami tekanan,” ujarnya.

Pada perdagangan Selasa (25/6), harga emas turun sebesar 0,4% menjadi $2.325,56 per ounce, sementara gold futures turun 0,3% menjadi $2.337,35 per ounce pada pukul 11:10 WIB.

“Para pedagang emas cenderung menghindari logam mulia ini karena ketidakpastian mengenai prospek penurunan suku bunga AS,” ujarnya

Meskipun data inflasi untuk bulan Mei menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan, tekanan harga masih relatif tinggi.

Fokus minggu ini adalah pada data inflasi yang akan dirilis pada hari Jumat (28/6), PCE yang merupakan pengukur inflasi pilihan Federal Reserve, diharapkan menunjukkan inflasi yang sedikit menurun namun tetap di atas target tahunan bank sentral sebesar 2%.

“Tingginya suku bunga AS saat ini memberikan dampak negatif bagi pasar logam, karena meningkatkan biaya peluang untuk berinvestasi pada aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti emas,” ujarnya.

Di samping emas, logam mulia lainnya juga menunjukkan pergerakan yang bervariasi. Platinum futures naik 0,4% menjadi $1.016,55 per ounce, sementara silver futures turun tipis sebesar 0,1% menjadi $29,817 per ounce.

“Harga tembaga juga naik sedikit, tetapi sentimen tetap rapuh karena kekhawatiran atas importir terbesar, China,” ujarnya.

Kekuatan ekonomi AS yang tidak terduga, ditunjukkan oleh indeks manajer pembelian yang kuat untuk bulan Juni, memicu kekhawatiran bahwa suku bunga tinggi akan dipertahankan lebih lama.

Di sisi lain, harga tembaga di London Metal Exchange naik 0,4% menjadi $9.703,50 per ton, namun kekhawatiran atas prospek perang dagang dengan Uni Eropa dan AS membuat sentimen terhadap logam merah ini tetap rapuh.

Dalam beberapa minggu terakhir, kedua kontrak tembaga mengalami penurunan tajam karena sentimen terhadap China memburuk dan keraguan muncul atas prospek pemulihan ekonomi global tahun ini.

Secara keseluruhan analisa Fischer menunjukkan ,bahwa harga emas cenderung akan terus menurun dalam jangka pendek, meskipun ada potensi kenaikan yang cukup signifikan setelah fase penurunan ini.

“Faktor eksternal seperti penguatan dolar dan ketidakpastian inflasi juga memainkan peran penting dalam pergerakan harga emas saat ini,” tutup Fischer.

Baca juga: Tips Investasi Emas Untuk Pemula, dan Kenali Risikonya!

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU