Selular.ID – Netizen di dua platform media sosial, X Twitter dan TikTok berkomentar negatif tentang film dokumenter ‘Dirty Vote’.
Dua hari belakangan film dokumenter ‘Dirty Vote’ kini menjadi bumbu pedas bagi demokrasi Indonesia.
Karena mengulas sedikit, film dokumenter yang dibintangi oleh tiga ahli hukum tata negara, yaitu Zainal Arifin Mochtar, Bivitri Susanti, dan Feri Amsari.
Film ini mengungkap adanya upaya kecurangan yang terjadi di pemilu tahun ini. Dari ketiga ahli tersebut memaparkan berbagai macam temuan atau kutipan dari berbagai informasi yang pernah di muat media.
Baca juga : Hukumnya Share Konten Di Masa Tenang Kampanye Pemilu
Memang, dengan pemaparan data-data tersebut bisa membuat polemik, apalagi bertepatan dengan masa tenang kampanye.
Benar saja dua platform media sosial, yakni di X Twitter dan TikTok jadi platform yang paling banyak berinteraksi, menurut drone emprit.
Tidak ketinggalan di dua platform tersebut, mendapatkan sentimen yang tidak mengenakan, atau negatif.
Terbilang, di platform X film Dirty Vote mendapatkan sentimen positif 43% memberi dukungan pada film ini, atau ada sebanyak 119,320 tanggapan.
Sedangkan sentiment negatif 50% mayoritas berisi kritikan pada tokoh dan institusi yang dibahas oleh film ini, atau sebanyak 139,724.
Tidak lupa juga ada yang bersikap netral hanya ada 6% dan ada juga kritikan pada film ini oleh pihak yang keberatan.
Sedangkan tidak lupa di platform TikTok, juga mendapatkan sentimen negatif sebanyak 52% atau sebanyak 9,335,410 tanggapan.
Untuk sentimen positif di TikTok, dengan persentase 41% atau sekitar 7,336,239 interaksi yang terjadi. Dan sentimen netral terdapat 7% atau 1,197,137.
Film dokumenter ini bukan untuk memberatkan salah satu pihak, atau memutus jalan dari salah satu paslon untuk menjadi presiden.
Tapi, dari film tersebut membuka data realistis dan mengajak untuk tidak golput dan menggunakan hak suara kita dengan bijak, sesuai dengan nurani.
Dukungan terhadap film Dirty Vote menunjukkan bahwa masyarakat memiliki keinginan yang kuat untuk melihat perubahan dan memperbaiki sistem pemilu yang ada.
Baca juga : Susah Cari Link Dirty Vote ? Ini YouTube-nya