Selular.ID – Microsoft memberhentikan 1.900 pekerja atau sekitar 8% dari 22.000 karyawan Microsoft dari divisi gamenya. Mayoritas PHK terjadi di Activision Blizzard. Menurut laporan yang dikutip dari The Verge, PHK juga akan berdampak pada karyawan Xbox dan ZeniMax.
Phil Spencer, CEO Microsoft Gaming mengirimkan memo kepada staf pada Kamis pagi untuk mengumumkan pemotongan tersebut.
Dia menuliskan, Januari adalah bulan yang sangat buruk bagi hilangnya pekerjaan di industri video game; dengan 1.900 karyawan Microsoft kehilangan pekerjaan, total PHK di industri video game pada tahun 2024 meningkat menjadi hampir 6.000, menurut hitungan industri .
Tahun lalu, lebih dari 10.000 orang diberhentikan dari perusahaan-perusahaan video game, dan tahun 2024, secara mengejutkan, berada dalam tahap yang tepat untuk melampaui jumlah tersebut bulan pertama tahun ini bahkan belum berakhir.
Minggu ini, Riot Games mengumumkan pemecatan 530 orang, atau 11% stafnya. Pemotongan ini diawali dengan PHK besar-besaran di Unity dan Twitch.
Baca Juga:Main AI Diperangkat Laptop 8GB? Menurut Microsoft Masih Kurang
Perusahaan seperti Thunderful Games, People Can Fly, Lost Boys Interactive, dan Behavior Interactive juga mengalami pemotongan pada bulan Januari, dan masih banyak lagi.
Menurut survei Game Developers Conference PHK pada industri video game merupakan salah satu kekhawatiran utama para pengembang game.
Alasan PHK berbeda-beda di setiap perusahaan, namun hal ini menambah tantangan bagi pekerja di industri game untuk berkembang.
Seperti diketahui, ini bukanlah PHK pertama Microsoft melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada 10.000 karyawannya pada Januari 2023.
PHK ini berdampak pada semua tim dan lokasi, tetapi kebanyakan pegawai yang terkena pemecatan saat itu adalah penjualan dan pemasaran dibandingkan teknik.
Alasan utama Microsoft melakukan PHK adalah karena perputaran pasar yang melambat pada tahun 2022 dan inflasi yang besar.
Satya Nadella, CEO Microsoft, mengatakan bahwa PHK karyawan dilakukan sebagai upaya untuk memangkas biaya di tengah ketidakpastian ekonomi.
Pada Juli 2023, Microsoft kembali melakukan PHK, kali ini sebanyak 3.000 karyawan. PHK ini juga dilakukan sebagai upaya untuk memangkas biaya dan meningkatkan efisiensi.
faktor yang menyebabkan Microsoft melakukan PHK, perputaran pasar yang melambat berdampak negatif pada bisnis Microsoft, terutama di bidang penjualan dan pemasaran. Hal ini menyebabkan Microsoft perlu memangkas biaya di bidang-bidang tersebut.
Kemudjan Inflasi yang besar juga berdampak negatif pada bisnis Microsoft. Hal ini menyebabkan Microsoft perlu meningkatkan efisiensi untuk menekan biaya.
Ketidakpastian ekonomi yang disebabkan oleh perang di Ukraina dan pandemi covid -19 juga membuat Microsoft perlu berhati-hati dalam mengelola biaya.
Baca Juga:Microsoft Diretas, Oleh Kelompok Yang Disponsori Rusia
PHK yang dilakukan Microsoft merupakan salah satu dari serangkaian PHK yang dilakukan oleh perusahaan teknologi besar. Perusahaan teknologi lainnya yang juga melakukan PHK antara lain Amazon, Meta, dan Salesforce.