JAKARTA, SELULAR.ID – Satelit Indonesia Raya atau Satria-1 mulai online di langit Indonesia pada hari Kamis (28/12/2023) ini.
Namun, peruntukan Satelit Indonesia Raya atau Satria-1 ini bukan untuk masyarakat umum alias publik.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) membeberkan peruntukan Satelit Indonesia Raya atau Satria-1 bukan untuk masyarakat umum alias publik.
Seperti Selular beritakan sebelumnya, Satria-1 merupakan satelit internet pertama milik Pemerintah Indonesia sukses meluncur ke angkasa pada Juni 2023 lalu.
TONTON JUGA:
Satria-1 adalah satelit dengan teknologi mutakhir Very High-Throughput Satellite (VHTS) pertama di Indonesia yang dapat membantu program transformasi digital di Indonesia.
Satria-1 merupakan satelit multifungsi dengan kapasitas 150 Gbps. Satelit memiliki berat 4,6 ton dengan tinggi 6,5 meter.
Satria-1 meluncur pada Minggu (18/6/2023) di Kennedy Space Center, Florida, Amerika Serikat, atau Senin (19/06/2023) pukul 05:04 WIB waktu Indonesia.
Ia diluncurkan dengan roket Falcon 9 milik Space Exploration Technologies Corporation (SpaceX).
Pada 30 Oktober 2023 Satria-1 akhirnya berhasil menempati orbit Geostasioner dan mengorbit di 146° Bujur Timur atau berada tepat di atas Pulau Papua dengan ketinggian lebih dari 36,000 km di atas permukaan Bumi.
Baca juga: Berhasil Mengorbit di Papua, Satelit Satria-1 Siap Ujicoba End-to-End
Saat semuanya dipastikan berfungsi dengan baik, Satria-1 akan digunakan oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (BAKTI Kominfo) untuk memberikan layanan internet bagi daerah-daerah di seluruh penjuru Indonesia.
Seremoni pengoperasian Satria-1 dilakukan bersamaan dengan peresmian pengoperasian BTS 4G di Talaud oleh Bakti, Kamis (28/12/2023).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pengoperasian BTS 4G di Desa Bowombaru Utara, Talaud, Sulawesi Utara, pada Kamis (28/12/2023) lalu.
Namun, Satria-1 ini nantinya peruntukannya bukan untuk masyarakat umum atau publik secara luas.
Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Kominfo memanfaatkan Satria-1 untuk mendukung pelayanan publik pemerintah, termasuk dalam aktivitas komunikasi publik pemerintah yang dilakukan petugas PIP itu.
“Mereka melakukan komunikasi tatap muka secara langsung,” Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo, Usman Kansong, tahun 2023 lalu.
“Ada kendala kalau membuat proposal atau melaporkan kegiatan harus menempuh perjalanan berkilo-kilo meter.”
“Mereka akan boleh menggunakan jaringan internet dengan datang ke kantor desa atau pemerintahan,” sambungnya.
Dia menambahkan, layanan Satria-1 juga bisa dimanfaatkan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) untuk mengajukan proposal program dan penyebaran informasi kepada masyarakat.
“Ini jelas akan bermanfaat bagi KIM. Mereka adalah komunitas yang memiliki program sendiri dan bisa mengusulkan ke Kominfo,” jelasnya.
“Dengan adanya jaringan internet SATRIA-1 mereka pasti akan bisa memanfaatkannya. Bisa mendapatkan informasi untuk disebarkan kepada masyarakat,” imbuh Usman Kansong,
Usman Kansong mengakui, Satria-1 memang tidak memberikan layanan secara langsung ke masyarakat.
Layanan SATRIA-1 akan diperuntukan titik layanan publik kesehatan, pendidikan, dan pemerintahan. Namun demikian, akan ada dampak ekonomi meskipun tidak langsung.
“Misalnya di kantor desa kita tempatkan wifi-nya di situ, Pemerintah desa bisa memanfaatkannya untuk pelatihan bagi pelaku UMKM,” kata Usman.
“Saya kira manfaatnya secara tidak langsung kepada masyarakat. Karena SATRIA-1 merupakan bagian dari transformasi digital yang akan juga berdampak pada kesejahteraan masyarakat pada akhirnya,” lanjutnya.
Kinerja Satria-1
Baca juga: Guru Jadi Profesi yang Paling Banyak Gunakan Pinjol