Selular.ID – Proyeksi Bank Indonesia (BI) kemungkinan besar ada peningkatan uang yang beredar saat Nataru sekitar 6-8 persen dari kebutuhan periode harian, Jalin Menyikapinya.
PT Jalin Pembayaran Nusantara (Jalin) bagian dari Holding BUMN Danareksa yang mengelola jaringan ATM terbesar di Indonesia (ATM Link) dan menjadi penyedia infrastruktur sistem pembayaran terdepan saat ini ikut mengambil langkah antisipatif dalam menghadapi lonjakan transaksi keuangan selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Hal tersebut menjadi perhatian mengingat aktivitas Nataru tahun ini mendekati momen Pemilu serta persiapan Ramadan dan Idulfitri 2024.
Catatan BI pada bulan Oktober kemarin, peningkatan nilai transaksi Uang Elektronik (UE) sebesar 17,67% (YoY), mencapai total Rp41,71 triliun.
Sementara itu, nilai transaksi digital banking juga mencatatkan pertumbuhan sebesar 15,57% (YoY) dengan total Rp5.118,89 triliun.
Terdapat peningkatan yang signifikan dalam nominal transaksi QRIS sebesar 186,08% (YoY), mencapai total Rp24,97 triliun, dengan jumlah pengguna mencapai 43,44 juta dan jumlah merchant mencapai 29,63 juta di mana sebagian besar di antaranya merupakan UMKM.
Menilik pola tahunan saat periode Nataru, masyarakat melakukan transaksi keuangan untuk memenuhi kebutuhan persiapan Natal dan Tahun Baru, berlibur, maupun transaksi pada promosi akhir tahun yang diadakan oleh merchant.
Kesiapan Jalin dalam mendukung operasional bank dan fintech ketika periode Nataru tercermin lewat mitigasi risiko dan analisa data berbasis historis.
Melalui implementasi pemantauan secara real-time, Jalin dapat mendeteksi secara cepat anomali transaksi yang timbul agar tindakan pemulihan dapat segera dilakukan.
Selain itu, dengan model analisa data berbasis pemantauan historis, Jalin juga dapat memprediksi serta merencanakan kapasitas yang dibutuhkan untuk mengelola lonjakan transaksi selama periode Nataru.
Baca juga : Jumlah Investor dan Transaksi Kripto di Indonesia Meningkat Pada Oktober 2023