Kamis, 31 Juli 2025
Selular.ID -

Penjualan iPhone 15 Tidak Sebaik Generasi Sebelumnya, CEO Apple Tim Cook Gerak Cepat

BACA JUGA

Uday Rayana
Uday Rayana
Editor in Chief

Selular.ID – Data dari Canalys menunjukkan pengiriman ponsel pintar global turun sebesar 1 persen pada Q3, yang menandai perlambatan penurunan pada tahun ini.

Meski masih menurun, namun tren menunjukkan pemulihan smartphone diperkirakan bakal terjadi, meski masih memerlukan waktu.

Perusahaan riset tersebut mencatat pemulihan regional dan permintaan peningkatan produk segar mengimbangi kondisi makroekonomi yang buruk sejak awal tahun ini.

Walau berpotensi rebound, analis Canalys Toby Zhu memperingatkan vendor ponsel harus tetap berhati-hati terhadap kenaikan tersebut.

Dia mencatat perkiraan Canalys menunjukkan perlambatan pertumbuhan pasar ponsel pintar dalam jangka menengah hingga panjang.

Zhu menyebutkan bahwa lonjakan pesanan jangka pendek saat ini, dikombinasikan dengan berkurangnya kapasitas pasokan, dapat menyebabkan kekurangan komponen yang akan menghambat perencanaan dan produksi di masa depan.

“Pemantauan yang cermat terhadap perputaran stok dan permintaan akhir sangat penting untuk menghindari gejolak akibat persediaan yang tinggi,” kata Zhu.

Samsung mempertahankan posisi teratas di Q3 dengan pangsa pasar 20 persen meskipun terjadi sedikit penurunan dari tahun ke tahun. Apple berada di posisi kedua dengan pangsa pasar 17 persen, diikuti oleh Xiaomi dengan 14 persen.

Berada di posisi lima besar, Oppo, termasuk OnePlus, berada di posisi keempat dengan pangsa pasar sebesar 9 persen, terutama karena kehadirannya yang kuat di kawasan Asia Pasifik.

Kejutan terjadi saat Transsion menyegel posisi kelima dengan pangsa pasar sebesar 9 persen. Grup yang menaungi tiga merek smartphone (Itel, Tecno Mobile, Infinix) mendorong keluar Vivo yang sebelumnya langganan posisi lima besar.

Di luar lima besar, Canalys menyatakan Huawei mencatatkan comeback besar di pasar dalam negeri didorong oleh generasi baru seri Mate. Analis Canalys Amber Liu menyatakan perangkat baru Huawei dan Apple mengungguli seri andalan vendor lain.

Meski masih menjadi smartphone favorit warga China, penjualan iPhone 15 yang belum ini diluncurkan, ternyata tidak sebaik generasi sebelumnya.

Baca Juga: Nyatanya, iPhone 15 Series Belum Bisa Gantikan Kepopuleran iPhone 14 Series

Data dari firma Counterpoint juga mengungkapkan bahwa penjualan produk iPhone Apple turun sebanyak 9 persen secara tahun-ke-tahun (YoY) pada kuartal ini. Bahkan, dalam 17 hari pertama setelah peluncuran,

Tercatat penjualan iPhone 15 tercatat menurun 4,5 persen dibandingkan dengan model iPhone 14 yang dirilis tahun sebelumnya.

Counterpoint mengatakan bahwa Penjualan iPhone di China mengalami penurunan yang signifikan pada kuartal ketiga 2023 ini dengan posisi penjualan yang telah disusul Huawei.

Penurunan ini diperkirakan akan berdampak pada penjualan global perusahaan teknologi Cupertino tersebut. Pasalnya, China merupakan pasar yang sangat strategis bagi Apple. Meski dalam beberapa tahun terakhir, Apple dihadapkan pada persoalan geopolitik, imbas ketegangan AS-China.

Merespon turunnya permintaan iPhone 15,  memaksa CEO Apple Tim Cook bergerak cepat. Suksesor Steve Jobs itu, melakukan kunjungan tiba-tiba ke Beijing untuk merespons tantangan tersebut.

Langkah mendadak Tim Cook untuk mengunjungi China ini telah menyoroti pentingnya pasar China bagi Apple, terutama dalam menghadapi tantangan yang semakin besar.

Dalam kunjungan yang dilakukan (18/10), CEO Apple itu bertemu dengan Menteri Perdagangan China, Wang Wentao, untuk membahas isu-isu teknologi dan hubungan perdagangan Washington dan Beijing.

Pemerintah China sebelumnya berencana untuk memblokir produk buatan Apple di lingkungan pemerintahan, meskipun telah memperingatkan warganya tentang isu keamanan yang terkait dengan perangkat tersebut.

Baca Juga: Kontroversi Nilai TKDN 35% iPhone 15 Series di Indonesia

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU