JAKARTA, SELULAR.ID – Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Indonesia (ATSI) beri usulan ke pemerintah meringangkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari operator telekomunikasi.
Hal itu anggota Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Indonesia (ATSI) Rudi Purwanto dalam diskusi Selular Bussines Forum (SBF) tahun 2023.
SBF bertema “Sustainability Operator Telekomunikasi Kunci Tangguhnya Ekosistem Digital di Indonesia” ini berlangsung di Beautika Panglima Polim, Jakarta, Senin (2/10/2023).
Rudi menyebutkan ada sejumlah usulan rasionalisasi PNBP dan skema insentif untuk mendorong business sustainability industri seluler.
Usulan tersebut di antaranya penerapan faktor pengurang untuk seluruh biaya kompensasi dan kewajiban penyediaan dan/atau pembangunan yang ditanggung oleh operator dan disusulkan juga frekuensi eksisting.
TONTON JUGA:
“Kami juga mengusulkan penurunan BHP Eksisting pada tahun 2024 sebesar 20% (termasuk evaluasi nilai K) dan kemudian flat pada tahun berikutnya,” ujar Rudi.
Rudi menyebut usulan tersebut bukan tanpa sebab lantaran beban operator seluler saat ini lebih dari 10 persen total pengeluarannya.
Padahal operator seluler menjadi tulang punggung ekosistem digital yang menopang digital ekonomi dengan potensi pendapatan 146 miliar USD.
Selain itu, kecepatan internet di Indonesia juga masih tertinggal dari negara Asia Tenggara.
Dari 11 negara ASEAN, Indonesia berada di posisi kedelapan dan sangat memprihatinkan.
Rudi mengatakan dengan usulan tersebut, ATSI akan mengantikannya dengan sejumlah hal
“Saat ini regulatory charge untuk operator seluler lebih dari 10 persen dan tidak sehat. Kami berharap pemerintah dapat mengganti PNBP termasuk Biaya Hak Penggunaan (BHP) frekuensi dengan pemerataan jaringan hingga daerah pelosok, meningkatkan rangking kecepatan internet di Indonesia yang tertinggal,” ujarnya.
“Selain itu, Mempercepat Penetrasi/coverage dan pemerataan infrastruktur digital; Meningkatkan GDP & Pajak; Membuka lapangan kerja dan usaha; Meningkatkan bandwidth per kapita; Meningkatkan konektifitas untuk industry 4.0, IKN , smart city , KEK, DWSP dan lain-lain; Meningkatkan digital ekonomi,” sambungnya.
Dalam acara diskusi SBF 2023 ini, akan ada enam pembicara. Keenamnya yakni Direktur Penataan Sumber Daya Ditjen SDPPI Kementerian Kominfo, Denny Setiawan; Direktur Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Kementerian Keuangan, Wawan Sunarjo; Direktur Telekomunikasi, Ditjen PPI Kementerian Kominfo, Aju Widya Sari. Lalu ada Anggota Asosiasi Perusahaan Telekomunikasi Indonesia (ATSI), Rudi Purwanto; Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Jasa Internet Indonesia (APJII), Muhammad Arif; Direktur Ekonomi Digital CELIOS Nailul Huda.
CEO Selular Media Network, Uday Rayana mengatakan infrastruktur digital, termasuk jaringan telekomunikasi, pusat data, dan platform digital, merupakan tiang utama yang menopang industri digital. Tanpa infrastruktur yang kuat dan handal, tidak akan mungkin bagi bisnis dan perekonomian digital untuk berkembang.
Baca juga: ZTE Raih Empat Penghargaan Bergengsi di Ajang The 20th Selular Awards 2023
Infrastruktur digital yang baik adalah landasan yang diperlukan untuk menghubungkan masyarakat, memfasilitasi transaksi online, dan mengaktifkan layanan digital lainnya. Operator telekomunikasi adalah pilar dalam menopang industri dan perekonomian digital di Indonesia, serta akan terus berperan penting di masa depan.
Operator seluler bertanggung jawab untuk membangun dan memelihara infrastruktur telekomunikasi yang kuat dan handal, sehingga memungkinkan bisnis digital, layanan publik digital, dan inovasi lainnya untuk berkembang dengan optimal.
Baca juga: Masalah TikTok, Jokowi: Sosial Media Bukan Ekonomi Media
“Keberhasilan industri dan perekonomian digital Indonesia sangat tergantung pada peran operator telekomunikasi dalam menyediakan konektivitas yang luas, cepat, dan andal kepada masyarakat serta membantu menciptakan ekosistem digital yang inklusif dan inovatif,” ujar Uday.
Dengan pemahaman ini, penting bagi pemerintah dan semua pemangku kepentingan untuk memberikan dukungan yang kuat dan memastikan kondisi yang kondusif bagi operator telekomunikasi. Hal tersebut yang juga membuat Selular Media Network menggelar Selular Business Forum dengan tema “Sustainability Operator Telekomunikasi Kunci Tangguhnya Ekosistem Digital di Indonesia”
“Kolaborasi yang erat antara operator telekomunikasi, pemerintah, dan sektor lainnya akan membantu memajukan industri dan perekonomian digital Indonesia, serta mempersiapkan masa depan yang lebih cerah di era digital yang terus berkembang,” jelasnya.
Industri Telekomunikasi Tidak Baik-baik Saja
Baca juga: XL Axiata Berharap Pemerintah Gratiskan Spektrum untuk Gelar 5G